Kerja Sama Bidang Farmasi, KBRI Kyiv Fasilitasi BPOM Tandatangani MoU dengan SSUMDC

By Admin

nusakini.com--Akhir pekan lalu,  Delegasi Indonesia dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) bersama pihak swasta melakukan kunjungan ke Kyiv, Ukraina. Delri terdiri atas 7 orang dari BPOM yang dipimpin oleh Kepala Badan POM, Dr. Ir. Penny Kusumastuti Lukito, MCP, dan dari pelaku usaha sebanyak 2 orang yaitu Presiden Direktur PT. Mersifarma yang juga Sekjen GP. Farmasi Indonesia, Tirto Kusnadi, dan Deputy Director of Corporate Regulatory Affairs and Quality Assurances Kalbe Farma, Nurul Hidayah Yusuf. 

Dalam kunjungannya ke Ukraina, Kepala Badan POM telah melakukan pertemuan dengan Kepala State Service of Ukraine on Food Safety and Consumer Protection (SSUFSCP), Volodymr Lapa; Deputy Minister Kementerian Kesehatan (Kemkes) Ukraina, Roman Ilyk; Acting Head of the State Service of Ukraine on Medicines and Drugs Control (SSUMDC), Iryna Suvorova; Acting Director of the State Expert Center (SEC) Kemkes Ukraina, Tetyana Dumenko; dan melakukan pertemuan bisnis dengan pelaku usaha Ukraina di bidang farmasi. 

Beberapa hasil yang mengemuka dalam kunjungan tersebut adalah Ukraina menganggap industri farmasi di Indonesia telah memenuhi standard good manufacturing practice (GMP) Ukraina dan diakui di Ukraina, yang berarti secara umum produk farmasi Indonesia yang masuk ke Ukraina tidak perlu terlebih dahulu menjalani inspeksi terhadap fasilitas produksi dan menjalani uji coba klinis, kecuali jika produk obat tersebut mengandung bahan terlarang di Ukraina.

Pihak Ukraina mengakui sertifikat kesehatan dan dokumen analisa laboratorium yang dikeluarkan oleh BPOM. Indonesia berharap agar ekspor kelapa sawit dan produk obatnya dapat ditingkatkan. Dan sebaliknya, pihak Ukraina menginginkan dairy products dan produk obatnya dapat masuk ke Indonesia. 

Untuk memperkuat kerja sama bidang farmasi antar kedua negara, Kepala Badan POM dan SSUMDC menandatangani MoU bidang farmasi. Selain itu, disepakati pula penunjukan contact person antar otoritas kedua negara guna koordinasi teknis dan kerja sama lebih intens bidang makanan, minuman, dan obat. 

Kunjungan Kepala Badan POM ditutup dengan temu bisnis dengan lima perusahaan nasional farmasi Ukraina yang salah satunya tertarik untuk dapat menjual produk obat buatan Indonesia di Ukraina.(p/ab)