Kereta Api Sebagai Solusi Distribusi Angkutan Batu Bara di Sumatera Selatan

By Admin


nusakini.com - Palembang - PT Servo Marga Sejahtera melalui Servo Railway berinvestasi untuk membuat jalur Kereta Api Khusus Angkutan Batu Bara sepanjang 150km dengan rute Tanjung Enim Baru sampai ke Tarahan. Servo Railway berinvestasi untuk membangun jalur dwiganda yang melalui tiga kabupaten di Sumatera Selatan, yakni Lahat, Muara Enim, dan Ogan Ilir.

Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin menginginkan pembangunan jalur KA khusus batu bara Servo Railway dipercepat. Hal itu diungkapkan saat menghadiri Ground Breaking Ceremony Servo Railway di Jalan Prabumulih- Baturaja, Rabu (19/9). Menurut Alex, Provinsi Sumsel sangat luar biasa selain memiliki kekayaan Batubara sebesar 45,20 % cadangan Batubara Indonesia, Sumsel juga memiliki berbagai kekayaan energi lainnya, seperti listrik yang surplus.

Peninjauan jalur KA Servo Railway oleh Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin beserta jajaran perusahaan terkait

Servo Railway menggandeng PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai mitra strategis dalam proyek angkutan batu bara ini. Jalur tersebut akan dibangun dengan Rel Tipe UIC R60 dan R54 serta memiliki 2 tipe jalur yaitu Standard Gauge 1435mm dan Narrow Gauge 1067mm dengan Axle Load 18-25 ton.  Untuk pengoperasian KA Batu Bara dengan jalur yang memiliki Narrow Gauge rencananya akan dioperasikan oleh KAI sedangkan yang memiliki Standard Gauge akan dioperasikan oleh Servo Railway.

EVP Divre 3 Palembang Hendy Helmy yang hadir pada Groundbreaking Servo Railway mengucapkan selamat atas dimulainya pembangunan jalur KA dari Tanjung Enim Baru sampai dengan TarahanIa meyakini pembangunan Servo Railway ini akan memangkas waktu tempuh dari Tanjung Enim Baru-Tarahan dalam pengangkutan batu bara "Sinergi positif KAI bersama Servo Railway akan memberikan dampak positif kepada daerah maupun Indonesia secara keseluruhan" ujarnya.  Menurutnya pembangunan rel kereta api khusus ini bakal menekan biaya operasional pengangkutan batu bara dari lokasi tambang hingga ke Tarahan di Bandar Lampung. Dengan adanya rute tersebut dapat memotong jarak tempuh kereta batu bara, dari semula 409 kilometer menjadi 349 kilometer. Sehingga durasi perjalanan akan berkurang tiga jam dari selama ini memerlukan waktu 12 jam.

Direktur Operasional PT BA, Suryo Eko Hadianto, menyatakan siap mendukung dan memanfaatkan proyek Servo Railway guna menjadikan Sumsel sebagai lumbung energi nasional.

Pemotongan pita groundbreaking Servo Railway

Sekretaris perusahaan Servo Railway Sidik Pramono mengakui pihaknya bakal membangun KA khusus untuk batu bara, pembangunan jalur KA akan dilaksanakan dalam dua tahap "Tahap pertama berupa sistem jalur ganda (double track) yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2020 dan bakal ditingkatkan menjadi jalur dwiganda (double double track) dengan target beroperasi pada akhir tahun 2024" ujarnya. Servo Railway menargetkan bisa mengangkut batu bara milik perusahaan afiliasi sebanyak 50 juta ton pada tahun pertama beroperasi. Dengan jalur dwiganda, kapasitas angkut Servo Railway mampu mencapai 200 juta ton batu bara per tahun.

Proyek pembangunan jalur KA merupakan jawaban atas problem back log logistik batubara di Sumsel. Proyek ini juga diyakini strategis yang secara signifikan akan memberikan andil besar dalam menggerakkan perekonomian nasional, khususnya di sektor energi. Dari segi waktu pun dapat menghemat 4-5 jam sedangkan dari segi biaya angkutan transportasi bisa hemat dibandingkan jika menggunakan truk. Mereka pun membangun port (pelabuhan) di Ogan Ilir sehingga saat pada pengangkutan batu bara terintegrasi antara angkutan darat dan perairan. (p/ma)