nusakini.com - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Kusumastuti Lukito menegaskan komitmennya untuk melakukan perbaikan sistem tata kelola pengawasan obat dan makanan. “Itu masih lemah saat ini, itu yang kita perkuat dengan dukungan penuh dari Bapak Presiden,” kata Penny usai dilantik menjadi Kepala BPOM di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7) pagi.

Lebih lanjut, Penny berkomitmen untuk membangun sistem pengawasan serta melakukan kerja sama yang lebih baik dalam tindak lanjut hasil pengawasan obat dan makanan tersebut.

“Pertama tentunya adalah legal system-nya yang akan kita perkuat, kita semua sudah sepakat dengan Kementerian Kesehatan dan semua mitra-mitra yang terkait, dengan penyidik dan sebagainya,” ujar Peny.

• Kemenag dan BPOM Siapkan MoU tentang Konsumsi Jemaah
• BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Lima Vaksin Sebagai Booster
• Aturan Baru Label Susu Kental Manis Lindungi Konsumen dan Produsen
• Sediakan 1078 Formasi CPNS, BPOM Gelar Job Fair di Tujuh Kampus
• BPOM: Susu Kental Manis adalah Produk Mengandung Susu dan Aman Dikonsumsi

Menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan kasus vaksin palsu yang dihadapi saat ini, Penny menegaskan bahwa penanganannya sedang dalam proses penindakan dan proses lebih jauh.

“Saat ini sudah ada tim, mari kita sama-sama bekerja sama. Kami berkomitmen untuk meneruskan proses tersebut,” tutur Kepala BPOM.

BPOM, lanjut Penny, akan bekerjasama lebih erat dengan semua stakeholder yang terkait dalam menangani dan mencegah terjadinya kasus serupa.

“Kami akan memperkuat sistem pengawasan, sistem pengawasan obat dan makanan, untuk menjaga masyarakat, keselamatan bangsa, dan masa depan bangsa kita, tentunya anak-anak kita,” pungkas Penny.(p/mk)