Kendalikan Pasokan dan Harga Pangan, Mentan dan Mendag Terus Berkoordinasi

By Admin

Foto/dok. Kementan  

nusakini.com - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman bersama Menteri Perdagangan (Mendag) menggelar Rapat Koordinasi guna membahas ketersedian stok pangan dan upaya menstabilkan harga untuk kebutuhan sebelum sampai sesudah bulan Ramadhan. Rapat ini dihadiri seluruh jajaran Eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Senin (27/3/2017).

Mentan Amran mengungkapkan stok beras saat ini mencapai 1,9 juta ton, cukup untuk kebutuhan 8 bulan ke depan. Stok ini merupakan hasil panen dari 2 hingga 3 bulan yang lalu, tetapi cukup untuk 8 bulan ke depan.

"Kemudian bawang merah harganya saat ini cenderung turun, stoknya cukup. Kita sepakati, Bulog sudah punya gudang kapasitas 1.000 ton. Target kita 1 bulan ke depan stok itu sudah tersedia. Ini persiapan mana kala harga bergerak naik, kita bergerak lebih awal. Kemudian, kita siapkan bawang merah 2.000 ton dan bawang putih 1.000 ton. Kita sepakati, Kementerian Pertanian menyiapkan bawangnya, gudangnya dibeli oleh Bulog, kemudian gudangnya dipersiapkan oleh Kementerian Perdagangan. Ini sinergi yang kita buat untuk menghadapi kebutuhan pangan sebelum sampai sesudah bulan Ramadhan," ungkap Amran usai rapat koordinasi.

Terkait daging sapi, Amran mengatakan stok daging sapi saat ini yang dimiliki pemerintah mencapai 40 ribu ton. Ke depan pemerintah berencana akan menambah lagi stok tersebut sehingga mencapai 50 ribu ton. Sementara kebutuhan daging sapi untuk bulan Ramadhan hanya 30 ribu ton.

"Stok daging saat ini sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan. Harganya maksimal Rp 80 ribu per kg, bahkan ada yang jual Rp 70 ribu hingga Rp 75 ribu per kg, yang terpenting ada tidak boleh ada yang jual melebihi Rp 80 ribu per kg," katanya.

 Mentan Amran pun menyampaikan harga cabai saat ini sudah menurun. Menurutnya, penurunan harga cabai ini sebagai hasil dari program 3 bulan lalu yakni melakukan gerakan tanam cabai secara nasional. "Yang kita khawatikan adalah harga tiba-tiba tidak terkendali sehingga kita siapkan juga upaya untuk menjaga stok dan harga cabai," imbuhnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggatiasto Lukita menambahkan upaya lain yang dilakukan Kementan dan Kemendag dalam menjamin ketersediaan stok dan menstabilkan harga yakni menurunkan tim ke lapangan. Kemudian, tim ini pun akan mengundang dinas pertanian dan dinas perdagangan untuk membahas mengenai data stok dan perkembangan harga, sehingga Kementan dan Kemendag dapat mengantisipasi berapa jumlah stok yang ada di daerah-daerah dan apa yang daerah miliki lagi sehingga pemerintah pusat dapat mengatur dan menjamin sarana distribusinya, sehingga pasokan pangan sampai cepat ke pasar dengan tetap menjaga stabilitas harga.

"Kami dengan Menteri Pertanian sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Perhubungan supaya mengatur jalurnya terutama ke Indonesia bagian timur," demikian kata Enggartiasto.

Terkait ketersediaan minyak goreng curah, stok yang dimiliki pemerintah saat ini sebanyak 1 juta ton. Stok ini disiapkan untuk diguyurkan ke pasar-pasar ketika terjadi sesuatu yakni gejolak harga dan kekurangan pasokan, .Dengan cara tersebut, para spekulan tidak mungkin akan berani mengambil langkah-langkah yang pasti ada merugikan. Sebab, ketika ada gejolak harga, pemerintah akan guyurkan pasokan minyak goreng ke pasar, sehingga pengusaha tidak mau menanggung rugi.

"Dan kami meyakinkan seluruh masyarakat dan pedagang yang terlibat bahwa pemerintah betul-betul serius menyediakan stok dan mengendalikan harga. Kita akan pantau terus dengan melibatkan pemerintah provinsi sampai kabupaten dan kota," demikian tutur Enggartiasto.(p/mk)