Kemitraan ASEAN-Selandia Baru Semakin Kokoh

By Admin

nusakini.com-- “Kemitraan ASEAN-Selandia Baru mengalami banyak kemajuan dalam 3 tahun ini,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN/Ketua SOM ASEAN-Indonesia, Duta Besar Jose Tavares, pada Pertemuan ke-25 ASEAN-New Zealand Dialogue di Jakarta belum lama ini.

“Kami sangat menghargai Selandia Baru atas partisipasi aktifnya sebagai mitra wicara dalam kerangka kerja sama ASEAN,” Jose menambahkan. 

Indonesia merupakan negara koordinator ASEAN untuk kerja sama kemitraan ASEAN dengan Selandia Baru tahun 2015-2018. Selama menjadi negara koordinator, Indonesia berhasil mendorong tercapainya berbagai peningkatan hubungan kerja sama yang memperkokoh kemitraan ASEAN-Selandia Baru. 

Secara umum, Pertemuan semakin memperkuat kemitraan ASEAN-Selandia Baru yang sepakat melanjutkan berbagai kerja sama dan dukungan Selandia Baru pada program-program pengembangan kapasitas, beasiswa, penanganan bencana, Initiative for ASEAN Integration, konektivitas dan kerja sama maritim. 

Beberapa pencapaian Indonesia selama menjadi negara koordinator, antara lain, peningkatan kemitraan ASEAN-Selandia Baru dari Comprehensive Partnership menjadi Strategic Partnership pada tahun 2015; diselenggarakannya KTT Peringatan 40 tahun Kemitraan ASEAN-Selandia Baru pada November 2015; diadopsinya Plan of Action ASEAN-Selandia Baru (2016-2020); serta tercapainya implementasi lebih dari 52 dari total 59 rencana aksi di bidang politik dan keamanan, ekonomi, sosial dan budaya. Selain itu, Indonesia dan Selandia Baru menjadi Co-Chair pada EAS Conference on Combating Marine Plastic Debris di Bali tanggal 6-7 September 2017, untuk memberi solusi terhadap masalah sampah plastik laut yang menjadi perhatian bersama di kawasan. 

Mata agenda mengenai penyusunan arsitektur kawasan pada Pertemuan ke-25 ASEAN-New Zealand Dialogue telah menarik diskusi mendalam di antara para pejabat tinggi ASEAN dan Selandia Baru. Para peserta menyadari bahwa situasi di kawasan akhir-akhir ini semakin terancam dengan meningkatnya rivalitas antara negara-negara adikuasa, kecenderungan perang dagang, proteksionisme dan anti perdagangan bebas. 

Terdapat kesamaan pandangan antara ASEAN-Selandia Baru mengenai prinsip-prinsip utama dalam penyusunan arsitektur kawasan seperti keterbukaan, kedaulatan, dan transparansi. Selandia Baru juga mendukung prinsip Sentralitas ASEAN dan mekanisme kepemimpinan ASEAN, seperti East Asia Summit, sebagai platform strategis kerja sama di kawasan Indo-Pasifik. 

“Sentralitas ASEAN tidak hanya perlu dijaga, namun juga dimanfaatkan. Budaya konsultasi dan dialog ASEAN terbukti mampu menarik semua pihak di kawasan untuk bekerja sama. ASEAN telah menyediakan solusi yang saling menguntungkan” demikian ditegaskan Jose. 

Selain pembahasan narasi Indo-Pasifik, beberapa isu penting lain yang dibahas pada Pertemuan ini antara lain meliputi Laut China Selatan, Semenanjung Korea, penyelesaian segera Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), perubahan iklim, pendidikan, IUU Fishing dan kerja sama people-to-people contacts. 

Mengenai sengketa wilayah di Laut China Selatan, Selandia Baru memberikan apresiasi atas disepakatinya Kerangka Code of Conduct di Laut China Selatan dan mengharapkan segera disepakati Code of Conduct yang komprehensif dan efektif. Pada pilar ekonomi, Pertemuan juga menyambut baik review ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) yang bertujuan untuk menjaga pakta perdagangan tersebut agar tetap modern, relevan dan menjadi rujukan bagi FTA lainnya. Pada kesempatan yang sama, Selandia Baru meyakinkan komitmennya untuk menyelesaikan RCEP pada tahun 2018. 

Pertemuan terakhir tingkat Pejabat Tinggi (SOM) pada periode Coordinatorship Indonesia 2015-2018 ini dipimpin bersama oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri Indonesia, Duta Besar Jose Tavares dan Deputi Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru urusan Amerika dan Asia, Duta Besar Ben King. 

Setelah Indonesia, Kamboja akan menjadi negara koordinator kemitraan ASEAN-Selandia Baru untuk periode 2018-2021. 

Selandia Baru merupakan salah satu negara pertama yang menjadi mitra wicara ASEAN pada tahun 1975 dan dalam perjalanannya menjadi salah satu mitra wicara yang paling aktif. Pada 2015 kemitraan ASEAN-Selandia Baru ditingkat menjadi kemitraan strategis, strata tertinggi dalam kemitraan dengan ASEAN. (p/ab)