nusakini.com--Tahun 2017 akan menjadi babak baru bagi Pemerintah Kabinet Kerja. Kali ini, Kementerian Ketenagkerjaan RI ingin fokus mengatasi tiga isu pokok, yakni, kemiskinan, kesenjangan dan pengangguran. 

Hal itu disampaikan Menteri Ketenagkerjaan RI, M. Hanif Dhakiri, saat memberikan sambutan pada acara Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs, di Jakarta, Rabu, (26/10). Acara yang ngusung topik "Memastikan Tidak Seorangpun Tertinggal Dalam Perencanaan dan Pelaksanaan SDGs" itu selain dihadiri Menaker juga dihadiri Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro. 

• PBB: Perang Ukraina Bisa Dorong 20 Juta Orang ke Lubang Kemiskinan
• Jumlah Pekerja yang Putus Asa Capai Titik Tertinggi Baru pada Tahun 2021 di Korea Selatan
• Entaskan Kemiskinan di Pelosok Garut, Mentan Monitor Program Bekerja
• Komit Entaskan Kemiskinan, Pemerintah Terus Genjot Program Bekerja Berbasis Pertanian
• Mentan Bahas Pengentasan Kemiskinan dengan Pejabat Eselon I,II,III dan IV Lingkup Kementan

Menaker menjelaskan, kualitas sumber daya manusia merupakan kunci utama bagi terlaksananya pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan berkeadilan. Menurutnya, peningkatan kompetensi dan keterampilan masyarakat sangat penting dalam mendukung dan mengatasi kemiskinan. 

“Pertanyaan yang muncul kemudian, Bagaimana meningkatkan kompetensi masyarakat yang tidak mendapatkan pendidikan formal? Harus mengikuti pelatihan kerja,” katanya. 

Menteri Hanif mengungkapkan, pemerintah terus melakukan terobosan guna menghasilkan tenaga kerja Indonesia yang kompeten dan produktif. Lebih dari itu, tidak kalah penting adalah kita harus bekerja sama melakukan penajaman pada peningkatan mutu SDM di usia produktif. 

“Kita juga harus mendorong secara bersama-sama agar ada terobosan yang lebih kuat pada akses dan mutu pelatihan kerja,” ujar dia.(p/ab)