Kementerian PUPR Gelar Rapat Koordinasi Untuk Percepatan Penyediaan Perumahan

By Admin

nusakini.com-- Dalam rangka evaluasi pelaksanaan program,  percepatan pelaksanaan pembangunan dan persiapan pelaksanaan 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Bidang Perumahan Tahun 2016 di Harris Hotel Bali mulai dari 28-30 September 2016.

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing direktorat di Kementerian PUPR, perwakilan satuan kerja (satker) pusat, Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu (SNVT) dari 33 provinsi, satker dekonsentrasi dan perwakilan pokja dari 34 provinsi.

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Penyediaan Perumahan, Lukman Hakim saat membuka Rakor Bidang Perumahan Tahun 2016, Rabu (28/9) mengatakan bahwa saat ini Kementerian PUPR sedang melakukan percepatan penyediaan perumahan karena sudah mendekati akhir 2016, sementara capaian masih jauh dari target, meskipun biasanya terdapat peningkatan pesat di akhir tahun.

"Sebagai perpanjangan tangan Ditjen Penyediaan Perumahan di daerah, SNVT diharapkan dapat berperan lebih baik, karena bila dulu kita harus bolak balik ke daerah untuk memantau pembangunan, sekarang ada SNVT yang lebih dekat dengan lokasi dan dapat terus memantau pelaksanaan pembangunan," tutur Lukman.

Dengan adanya rakor tersebut, diharapkan dapat menjadi wadah silaturahmi untuk meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara pusat dengan daerah dan antar daerah, karena dalam pelaksanaannya semua saling terkait dan diharapkan dapat saling mendukung.

Lukman menambahkan bahwa kegiatan rakor ini juga dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia yang akan diperingati pada 3 Oktober 2016 dengan tema “Housing at the Centre”.

Kepala Dinas PU Provinsi Bali, I Nyoman Astawa Riadi yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan bahwa program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah sangat berperan di Bali, di samping program penyediaan perumahan lainnya. "Kami berharap pembangunan perumahan di Bali, tetap melestarikan bentuk rumah tradisional Bali, dalam rangka melestarikan budaya Bali,” ujarnya.(p/ab)