Kementerian PUPR Bangun Rusus dan Rusun Mahasiswa di Papua Barat

By Admin

nusakini.com--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan telah menyelesaikan pembangunan 50 unit rumah khusus (Rusus) yang diperuntukan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di Kampung Wasambin, Distrik Teluk Maybilit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. 

Rusus yang dibangun merupakan rumah tipe 36, dilengkapi meubelair dan prasarana sarana dan utilitas (PSU) seperti jalan lingkungan, drainase, listrik dan air. Kondisi tersebut diharapkan meningkatkan kenyamanan penghuni. Rusus yang selesai dibangun tahun 2016 lalu menghabiskan biaya sebesar Rp 9,6 miliar.  

“Selain untuk MBR, pembangunan Rusus di Papua juga diperuntukan bagi pemuka agama/adat, masyarakat yang terimbas konflik, petugas, tenaga pendidikan dan kesehatan yang bertugas di daerah perbatasan dan ex anggota OPM ,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu.   

Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi AH saat meninjau Rusus di Kampung Warsambin mengatakan, pembangunan Rusus ini tidak hanya di Papua Barat namun hampir di seluruh Provinsi di Indonesia. 

Masyarakat yang menerima Rusus sebagian besar bekerja sebagai pencetak batu bata dan pekerja kayu. Salah seorang warga penghuni Rusus, Sherly mengungkapkan, dia sudah tinggal di Rusus beserta suaminya dengan 3 anaknya, sangat bersyukur karena memang belum memiliki rumah layak huni. 

"Saya merasa gembira mendapatkan rumah ini, sebelumnya saya hanya menumpang di rumah kakaknya. Penghasilan suami saya sebagai buruh pembuat batu bata hanya cukup buat makan sehari-hari," tambahnya 

Selain Rusus, Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi AH juga meninjau Rusun Mahasiswa STKIP Muhammadiyah Sorong yang berada di Kelurahan Mariat Pantai, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat yang rampung pada tahun 2017. Rusun terdiri 3 lantai tipe 24 tersebut memiliki jumlah unit sebanyak 37 kamar dengan biaya pembangunan senilai Rp 16 Milyar. 

Saat ini Rusun tersebut sudah dihuni oleh 150 mahasiswa. Para mahasiswa dapat tinggal nyaman karena dikelola dengan baik dan biaya sewa yang lebih murah dibandingkan sewa kamar kos di sekitar. Khalawi berpesan kepada mahasiswa yang tinggal di Rusun tersebut agar bisa menjaga suasana tertib sehingga bisa belajar dengan baik dan nyaman. 

Kementerian PUPR melalui Ditjen Penyediaan Perumahan terus berupaya meningkatkan taraf hidup masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk memiliki rumah yang sejahtera dan layak huni. Penyediaan rumah MBR diantaranya dilakukan melalui pembangunan Rusus, Rusun, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan bantuan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) perumahan bersubsidi. 

Dengan program tersebut akan mendukung pencapaian target program satu juta rumah untuk mengurangi kekurangan pasokan (backlog) perumahan di Indonesia yang masih sebesar 11,4 juta unit pada tahun 2015. (p/ab)