Kementerian ESDM Gelar Seminar Clean Coal Technology

By Admin

nusakini.com--Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelenggarakan seminar mengenai Clean Coal Technology atau Teknologi Batubara Bersih, bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang serta Pusat Energi Batubara Jepang (JCOAL), Rabu (7/12) di Jakarta.  

Seminar bertajuk "High Efficiency and Low Emission Coal Utilization Technology Towards Sustainable, Stable, and Low-Carbon Electricity Generation" ini menghadirkan para ahli teknologi di bidang ketenagalistrikan dan batubara dari Jepang dan Indonesia serta diikuti oleh para pelaku usaha di bidang ketenagalistrikan, batubara, serta energi baru.  

"Seminar ini kami inisiasi untuk meningkatkan dan menyebarluaskan informasi penggunaan teknologi batubara bersih dalam program 35.000 megawatt (MW)," ujar Kepala BPSDM Kementerian ESDM Djadjang Sukarna dalam sambutannya. 

Peran batubara dalam kelistrikan Indonesia, menurut Djadjang, masih memiliki peran yang cukup signifikan. "Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pun dikatakan bahwa batubara memiliki porsi 30 persen dari bauran energi nasional tahun 2025," lanjutnya. Djadjang juga menegaskan bahwa dalam pengembangan batubara sebagai sumber energi, harus menggunakan teknologi bersih yang ramah lingkungan. "Dalam seminar ini akan diungkap bagaimana clean coal technology bisa diterapkan," ujarnya.  

Senada dengan Djadjang, Direktur Senior Eksekutif JCOAL Masamichi Hashiguchi menyebutkan bahwa batubara merupakan sumber energi yang sangat penting di dunia. "Di Jepang sendiri, 30 persen dari sumber energi berasal dari batubara. Ke depannya pun diperkirakan kebutuhan batubara di negara Asia akan meningkat," tutur Hashiguchi.  

Seminar ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi pengembangan teknologi batubara bersih di Indonesia. "Peranan batubara akan sangat penting di masa mendatang. Saya yakin materi dalam seminar ini akan dapat diimplementasikan untuk pengembangan energi bersih di Indonesia," pungkas Djadjang. (p/ab)