Kementerian Agama Bangun 25 Sarana PTKIN Dengan SBSN

By Admin

nusakini.com-- Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus mengintensifkan penyediaan Sarana dan Prasarana Pendidikan melalui anggaran Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Kalau pada tahun lalu hanya 7 untuk Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), sekarang bertambah menjadi 25 PTKIN. 

Kepala Biro Prencanaan Ahmad Lutfi mengatakan, skema SBSN telah menjadi solusi pembangun dan peningkatkan kualitas PTKIN di tengah keterbatasan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN). "Peluang ini harus kita manfaatkan dengan baik karena manfaatnya sudah sangat jelas bagi pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan," jelasnya saat memberikan sambutan pada Kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Program SBSN, Kamis (4/8). 

Luthfi mengingatkan para pengelola SBSN agar taat asas, taat peraturan, dan taat prosedur sejak dari perencanaan dan pelaksanaananya. Seandainya ada masalah-masalah di lapangan, Luthfi berpesan agar segera memberitahukan dan berkonsultasi dengan Ditjen Pendidikan Islam. Menurutnya, program ini akan dimonitoring secara terpadu oleh Kementerian Keuangan, BAPPENAS dan Kementerian Agama untuk memastikan bahwa berjalan dengan baik dan benar. 

Pada tahun 2015, total dana SBSN mencapai Rp. 280.900.000.000,- yang diberikan kepada IAIN Imam Bonjol Padang, IAIN Padang Sidempuan, IAIN Palu, IAIN Raden Intan Lampung, IAIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, IAIN Tulungagung, dan IAIN Salatiga. Besaran masing-masing PTKIN antara Rp29 - 40 Milyar. 

Menurut Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan Diktis Siti Sakdiyah, karena dianggap sukses merealisasikan program SBSN, Kemenkeu dan Bappenas, pada tahun 2016 meningkatkan jumlah PTKIN penerima dan jumlah per lokasinya. Total anggaran tahun ini mencapai adalah Rp890 Milyar. 

Jumlah anggaran itu diberikan kepada IAIN Jember, IAIN Padangsidempuan Sumbar, IAIN Palangkaraya, IAIN Palopo, IAIN Salatiga, IAIN Tulungagung, IAIN Bukittinggi, IAIN Langsa Aceh, IAIN Gotrontalo, IAIN Bengkulu, IAIN Al Fatah Jayapura, UIN Nakasar, UIN Sunan Gunug Jati Bandung, UIN Malang, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, UIN Walisongo, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, IAIN Purwokerto, IAIN Raden Intan Lampung, IAIN Pontianak, IAIN Cirebon, IAIN Samarinda, IAIN Padang dan IAIN Ponorogo. Besaran masing-masing PTKIN antara Rp23 - 50 Milyar. 

Kegiatan Koordinasi dan Evaluasi Program SBSN dilaksanakan pada tanggal 3 - 5 Agustus 2016. Diikuti oleh 80 orang peserta dan bertempat di Salatiga. Hadir dalam acara tersebut Rahmat Haryadi, Rektor IAIN Salatiga, Saiful Mujib, Ketua STAIN Kudus, Siti Maryam, Rektor IAIN Ponorogo, Siti Sakdiyah Kasbdit Sarpras dan Kemahasiswaan sejumlah Wakil Rektor, Kepala Biro dan Pengelola SBSN PTKIN lainnya. 

Rahmat Haryadi memberikan apresiasi dan terimakasih kepada Kementerian Agama yang telah memberikan kepercayaan kepada 25 PTKIN, khususnya IAIN Salatiga mendapatkan berkah alternatif pendanaan pembangunan melalui SBSN. 

Rektor di Kota paling toleran kedua setelah Pematang Siantar ini mengajak kepada pimpinan PTKIN dan pengelola SBSN untuk berhati-hati melaksanakan program ini. "Dengan semangat juang yang tinggi disertai dengan kehati-hatian yang sangat alhamdulillah kami berhasil menyelesikan pembangunan gedung pendidikan tahun 2016 dengan baik," katanya. 

Sementara itu, Siti Sakdiyah Kasubdit Sarpras dan Kemahasiswaan melaporkan bahwa pada tahun anggaran 2015 PTKIN yang mendapatkan 7 pergruruan tinggi, 2016 ada 25 PTKIN dan pada 2017 disepakati 33 PTKIN. Sakdiyah mengharapkan agar gedung yang di bangun hendaknya diarahkan untuk yang multi fungsi (multy funcion) sehingga dapat dimanfaatkan untuk keseleruhan sarana pembelajaran pada UIN, IAIN, dan STAIN. 

Salah satu tujuan SBSN menurut Siti Sakdiyah, adalah untuk pembiayaan APBN termasuk membiayai pembangunan proyek pemerintah. "Dengan adanya program SBSN menjadi salah satu sumber yang memberikan nilai tambah bagi PTKIN kita dalam membangun sarana dan prasarana pendidikan," tuturnya. 

Para pimpinan PTKIN penerima dana bertekad untuk melaksanakan program SBSN dengan profesional, amanah agar perguruan tinggi yang dipimpinnya menjadi daya tarik masyarakat untuk menjadi tempat terbaik menimba ilmu pengetahuan. (p/ab)