Kementan-JICA Latih Teknologi IB Bagi Petugas Palestina di BBIB Singosari

By Admin


nusakini.com - Jakarta,- Sebanyak sepuluh petugas dari Palestina sejak hari Rabu tanggal 06 sd 25 Februari 2019 mendapatkan pelatihan Inseminasi Buatan (IB) dari Pemerintah Indonesia dan Jepang. Pelatihan dengan judul Sustainable Fish Farming Through the Adoption of Artificial Inseminasi Technology tersebut terselenggara atas kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang dengan pendanaan melalui Japan International Cooperation Center (JICA). Hal tersebut disampaikan oleh Fadjar Sumping Tjatur Rassa selaku Direktur Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) pada hari ini Rabu (13/02) di Jakarta.

Ia ungkapkan bahwa mulai tanggal 8 Februari 2019 peserta telah mulai mendapatkan pelatihan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang terletak di Dusun Glatik, Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Sebelumnya para peserta mengikuti acara pembukaan (opening ceremony) pelatihan yang dilaksanakan hari Rabu 6 Februari 2019 di Kantor Ditjen PKH Kementan.

Menurut Fadjar Sumping, pelatihan teknologi IB pada ikan untuk petugas dari palestina ini adalah yang pertama kali dilakukan, sebelumnya telah dilakukan pelatihan IB pada ternak sapi yang diselenggarakan pada tahun 2014 dan 2017 di BBIB Singosari yang juga atas kerjasama Pemerintah Indonesia dan Jepang.

Lebih lanjut Ia sebutkan bahwa Pemerintah Jepang mengakui kemajuan teknologi IB yang dimiliki Indonesia sebagaimana disampaikan oleh Mr. Shinichi YAMANAKA, Chief Representative dari JICA Indonesia yang hadir pada acara pembukaan pelatihan. Pada kesempatan tersebut YAMANAKA mengatakan, pemilihan BBIB Singosari sebagai penyelenggara pelatihan karena dinilai sebagai salah satu balai inseminasi buatan ternak terbaik di Indonesia, “Singosari National Artificial Insemination Center is now one of the best livestock insemination centers in Indonesia” jelasnya. 

YAMANAKA juga menceritakan bahwa penyelenggaraan kegiatan pelatihan tersebut berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh JICA pada tahun 2017. Mahalnya harga ikan di Palestina dan sebagian besar berasal dari impor menyebabkan Kementerian Pertanian Palestina berupaya untuk melakukan subtitusi impor melalui industri perikanan domestik. Dengan upaya tersebut, pemerintah Palestina berharap dapat menyediakan ikan dengan harga yang rasional bagi masyarakat Palestina.     

Sementara itu, Mr. Susumu TAKONAI, Director for Political Section Kedutaan Jepang untuk Indonesia mengungkapkan, pelaksanaan pelatihan bagi para petugas Palestina di BBIB Singosari merupakan kegiatan konkrit dalam the "Three Year Activity Plan" yang telah disepakati dalam konferensi tingkat Menteri ketiga pada the Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD), yang diselenggarakan di Bangkok Thailand pada bulan Juni 2018. 

Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E. Zuhair Al Shun menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan pelatihan teknologi IB pada ikan bagi para petugas di Palestina yang merupakan kerjasama Triangular antara Palestina, JICA yang didukung oleh Pemerintah Jepang, dengan Kementerian Pertanian RI yang difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.  

Berdasarkan informasi dari Kemenlu, pelatihan ini merupakan salah satu kegiatan yang disepakati dalam the Three Year Activity Plan, dimana Pemerintah Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Jepang melalui JICA untuk membuat kegiatan berdasarkan kebutuhan Palestina.  

Sejak dibentuknya CEAPAD pada tahun 2013, JICA Indonesia bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai program untuk mendukung pembangunan Palestina, yang salah satunya adalah pelatihan IB untuk budidaya ikan bagi Palestina. 

"Pelatihan ini menurut Kemenlu diselenggarakan dibawah payung Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular karena Palestina selalu menjadi prioritas Indonesia dalam program bantuan luar negeri", ungkap Fadjar.  

Sementara itu, Sugiono Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Ditjen PKH menyampaikan, Indonesia telah mulai melaksanakan kegiatan IB pada ternak sejak tahun 1976 dan teknologi IB di Indonesia saat ini terus berkembang dan mencapai kemajuan yang diakui oleh dunia, diantaranya dengan teknologi sexing. “Teknologi sexing dalam produksi semen beku ternak, memungkinkan bagi para konsumen untuk menentukan jenis kelamin anak sapi yang ingin dihasilkan dari kebuntingan ternak melalui teknologi tersebut”, jelas Sugiono. 

Lebih lanjut Ia katakan bahwa penerapan teknologi IB memberikan banyak keuntungan, diantaranya: mengurangi risiko penularan penyakit reproduksi dan mencegah inbreeding. “Teknologi IB merupakan salah satu teknologi yang saat ini digunakan dalam memperbaiki kualitas bibit ternak di Indonesia”, ungkap Sugiono. 

Di tempat terpisah, Kepala BBIB Singosari Enniek menyampaikan, mulai hari Jumat lalu (08/02) peserta pelatihan dari Palestina telah mulai mengikuti pembelajaran di kelas BBIB Singosari. "Materi diawali dengan pengenalan peran dan kontribusi BBIB Singosari dalam penerapan teknologi inseminasi buatan”, pungkasnya. (pr/eg)