Kementan-BPS Rilis Prakiraan Produksi Pangan 2016

By Admin

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Hasil Sembiring 

nusakini.com - Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Satistik (BPS) membuat perhitungan prakiraan produksi pangan 2016.

Angka yang masuk tersebut berdasarkan panen Januari -Agustus, sedangkan untuk September-Desember masih dalam prakiraan.

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Hasil Sembiring, menyebutkan prakiraan produksi padi tahun 2016 sebanyak 79,14 juta ton gabah kering giling (GKG) mengalami kenaikan 3,74 juta ton (4,97 persen) dibandingkan tahun sebelumnya.

“Untuk pulau Jawa terjadi kenaikan 1,22 juta ton sedangkan di luar pulau Jawa 2,52 juta ton,” ujarnya saat jumpa peras di ruang P2BN Direktorat Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (01/11/2016).

Menurutnya, kenaikan tersebut diprakirakan terjadi karena kenaikan luas panen seluas 0,92 juta hektar (6,51 persen) walaupun produktivitas turun sebesar 0,77 kuintal/hektar (1,44 persen).

“Kenaikan relatif besar diprakirakan terdapat di provinsi Sumatmera Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung, JawaTimur dan Sumatera Utara,”tukasnya.

Sementara penurunan relatif besar, sambungnya, terdapat di provinsi NTT, NTB, Kalimantan Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Tengah dan Yogyakarta. “Untuk tanaman jagung juga mengalami kenaikan sebanyak 3,55 juta ton (18,11 persen) dibandingkan tahun 2015 yakni diprakirakan naik sebanyak 23,16 juta tonm” ucapnya.

Untuk pulau Jawa dan luar pulau Jawa, urainya produksi masing- masing diprakirakan naik sebanyak 1,08 juta ton dan 2,48 juta ton, terjadi karena kenaikan luas panen sebesar 597,14 ribu hektar (15,77 persen) dan kenaikan produktivitas sebesar 1,05 kuintal/hektar (2,02 persen).

“Peningkatan relatif besar diprakirakan terjadi di Provinsi Jawa Barat, Sulawesi Selatan,Jawa Tengah, Sumatera Selatan dan NTB,” terangnya.

Sembiring mengemukakan, penurununan produksinya hanya terjadi di NTT, Maluku dan Papua. Berbeda dengan dua tanaman diatas, untuk produksi kedelai, dirinya menyebutkan tahun 2016 juga diprakirakan mengali penurunan produksi sebanyak 77,61 ribu ton atau 8,06 persen.

“Penurunan produksi diprakirakan terjadi di pulau Jawa dan luar Jawa masing-masing sebanyak 75,27 ribu ton dan 2,33 ribu ton,” tuturnya.

Dia memaparkan, penurunan produksi kedelai diprakirakan terjadi karena penurunan luas panen seluas 26,12 ribu hektar dan penurunan produktivitas sebesar0,62 kuintal/hektar. Penurunan produksinya diprakirakan terjadi di Jawa Timur, Aceh, Jawa Tengah, dan NTB. (p/mk)