Kemenko PMK Tinjau Langsung Kesiapan E-Waroeng Pelaksana BPNT

By Admin

Foto: Dokumentasi Kemenko PMK  

nusakini.com - Staf Ahli Menko PMK bidang Kependudukan, Sonny Harry B. Harmadi bersama dengan Keasdepan Bantuan Sosial Kemenko PMK, hari ini melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) kesiapan E-Waroeng dalam pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah.

“Monev ini merupakan bentuk pelaksanaan koordinasi, singkronisasi dan pengendalian (KSP) Kemenko PMK terhadap program pelaksanaan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) agar berjalan sesuai harapan,” jelas Sonny.

Seperti dilansir dari website resmi Kemenko PMK, kemenkopmk.go.id, Monev kali ini, lanjut Sonny, dibagi dalam beberapa tim, yaitu tim yang menyasar agen Rastra atau Agen 46 dan Agen Rumah Pangan Kita (RPK), tim yang menyasar keluarga penerima manfaat (KPM) dan tim yang menyasar KUBE-PKH dan E-Waroeng. Tim dibentuk demgan tujuan mencari data riil di lapangan mengenai kesiapan maupun kendala yang dapat menghambat pelaksanaan program BPNT.

“Dengan terjun langsung ke lapangan kami bisa secara cepat menemukan masalah serta cepat pula menemukan solusinya. Dengan terjun langsung Kami juga bisa merasakan kesusahan yang dialami masyarakat,” ungkap Sonny lagi.

Pada pelaksanaan Monev yang menyasar agen Rastra atau agen 46 serta agen RPK ditemui berbagai kendala yang berpotensi dapat menghambat program pelaksanaan BPNT, di antaranya adalah soal kurangnya sosialisasi; minimnya pemahaman agen terhadap program BPNT serta hambatan yang bersifat kondisional.

Seperti kendala yang dihadapi warung Ibu Tuti yang terletak di Kelurahan Bojong Salaman, Semarang Barat. Menurut Fitri, pengelola warung Ibu Tuti, warungnya telah menjadi agen Rastra/agen 46 tetapi belum sanggup dan mau menjadi agen RPK. Alasannya karena belum ada sosialisasi yang lebih detail dari Bulog serta belum ada informasi lebih lanjut berapa nantinya jumlah beras atau gula yang akan dipasok diwarungnya. “Hal ini tentunya berkaitan dengan tempat penyimpanan stok tersebut,” kata Fitri.

Adapun kendala yang ada di warung Okky yang ada di kelurahan Gisikdrono, Semarang Barat tidak jauh beda. Menurut Ibu Sugiarto, pemilik warung Okky, warungnya sudah siap menjadi agen Rastra/agen 46 bahkan siap juga menjadi agen RPK tetapi hingga saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak bank BNI maupun dari Bulog terkait dengan pendistribusian beras Bulog Ke agen Rastra atau agen RPK.

“Saya juga belum mendapatkan informasi kapan BPNT akan disalurkan di kecamatan Semarang Barat ini serta kapan KPM akan menerima kartunya,”terangnya.

Lain hal dengan agen RPK Sumber Rezeki yang terletak di Kelurahan Kalibanteng Kidul, Semarang Barat, menurut Ibu Trisni, untuk sosialisasi pelaksanaan BPNT memang masih minim tetapi secara umum sudah siap untuk menjadi agen RPK karena pihak Bulog sudah rutin mendistribusikan beras ke RPK ini.

Monev KPM

Sementara itu, saat wawancara dengan KPM terungkap bahwa penyaluran bantuan sosial dengan sistem BPNT diharapkan lebih baik lagi, lebih tepat sasaran dan lebih banyak pilihan karena pada saat penyaluran beras raskin kualitas berasnya jelek dan pilihannya hanya beras saja.

“Nah dengan sistem BPNT ini KPM punya beberapa pilihan untuk memilih sembako yang dibutuhkan, bisa beras, gula, minyak atau terigu, atau bisa juga diambil saat membutuhkan karena memang dana yang ada di dalam KKS tidak akan hangus,” jelas Sonny.(p/mk)