Kemenhub Fokus Penyelesaian Masalah Pembangunan Proyek Bandara Buntu Kunik

By Admin

nusakini.com--Toraja-Fokus pada upaya tindak lanjut penyelesaian proyek pembangunan Bandara Buntu Kunik di Kabupaten Tana Toraja, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hari ini (12/9) didampingi sejumlah pejabat tinjau langsung proyek bandara yang berjarak sekitar 8 jam perjalanan dari Kota Makassar itu. 

“Betul sekali hari ini (12/9) pak Menteri Perhubungan akan meninjau proyek pembangunan Bandara Buntu Kunik. Ini dilakukan untuk mencari solusi terhadap persoalan hambatan pembangunan dan upaya percepatan penyelesaian proyek Bandara Buntu Kunik,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Baitul Ihwan. 

Dijelaskan Baitul saat ini di Kabupaten Tana Toraja telah memiliki Bandara Pongtiku akan tetapi dalam perkembangannya bandara ini sulit untuk dikembangkan karena sejumlah faktor salah satunya ialah aspek geologi dan geoteknik. 

“Dari aspek geologi dan geoteknik lokasi Bandara Buntu Kunik relatif lebih aman dari kemungkinan bencana gempa bumi dibanding lokasi Bandara Pongtiku. Ini sejalan dengan hasil kajian sejumlah universitas seperti Universitas Hasanuddin, Universitas Gajah Mada, dan Institut Teknologi Bandung,” jelas Baitul. 

Ke depan direncanakan Bandara Buntu Kunik akan menjadi pengganti Bandara Pongtiku yang berada di fault prone area. Lanjut Baitul tentunya rencana ini tidak lepas dari upaya pemerintah memenuhi kebutuhan transportasi udara yang selamat, aman, dan nyaman di Tana Toraja. 

Bandara Buntu Kunik nantinya akan memiliki panjang landas pacu (runway) berukuran 1800 x 30 meter, apron 94,5 x 71,5 meter, dan taxiway 118 x 15 meter. Nantinya apron bandara ini dapat menampung pesawat sekelas ATR-72.  

Selain meninjau langsung Bandara Buntu Kunik, Menteri Perhubungan diagendakan akan meninjau proyek pembangunan di Bandara Sultan Hasanuddin, Pelabuhan Makassar, dan sejumlah agenda penting lainnya. Turut hadir dalam kunjungan kerja Menteri Perhubungan Plt Dirjen Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno, Direktur Bandar Udara Polana B Pramesti, dan pejabat terkait lainnya. (p/ab)