nusakini.com-Jakarta-Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersama dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur (Lutim) , dan PT Vale, pada Senin (19/11) lalu, bertempat di Kantor Kemendes PDTT Jakarta telah melakukan penandatangangan nota kesepahaman bersama yang juga sekaligus menandatangani perjanjian kerja sama terkait program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dan kawasan perdesaan. 

Penandatangan nota kesepahaman bersama dilakukan oleh Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Bupati Luwu Timur Thoriq Husler, dan Nicolas D Kanter yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Vale. Sedangkan, penandatangan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Pemprov Sulsel Mustari Soba; Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu Timur Bahri Suli dan Direktur Komunikasi Hubungan PT Vale Vinyaman Gunawardana. 

Dalam penandatangan nota kesepahaman bersama maupun perjanjian kerja sama tersebut bertujuan untuk mensinergikan antara para pihak dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berada di wilayah pemberdayaan PT Vale di Kabupaten Luwu Timur. 

Adapun ruang lingkup tersebut di antaranya yakni pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, pengembangan dan pembinaan kapasitas sumber daya manusia, BUMDes dan pengembangan dan pembinaan usaha ekonomi masyarakat dan ekonomi kreatif masyarakat desa yang berada di wilayah pemberdayaan PT Vale ke Kabupaten Luwu Timur. 

Sekjen Kemendes PDTT Anwar Sanusi dalam arahannya menyampaikan bahwa skema kerja sama yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta yang dituangkan dalam nota kesepahaman bersama dan perjanjian kerja sama ini diharapkan dapat mendukung kegiatan yang dilakukan oleh pihak swasta dalam rangka kontribusi sosialnya terutama bagi masyarakat di wilayah pemberdayaan perusahaan PT Vale di Kabupaten Luwu Timur. 

"Inilah pentingnya membangun kolaborasi yang sinergis antara pemangku kepentingan yang namanya pemerintah, swasta, dan masyarakat serta ditopang oleh perguruan tinggi. Ini adalah sejalan dengan semangat kita yang terus menjadikan desa sebagai garda terdepan dalam pembangunan bangsa," katanya. 

Menurutnya, dalam mengejar ketertinggalan desa dari kota perlu ada langkah terobosan dari sejumlah pemangku kepentingan yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat dalam mengejar ketertinggalan tersebut. Oleh karena itu, dengan dilakukannya secara bersama-sama dengan sejumlah pihak, maka pembangunan desa dan peningkatan ekonomi desa serta pendapatan masyarakat desa akan semakin terus mengalami pertumbuhan. 

"Kami memiliki program Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) yang dapat menjadi penghubung antara pemerintah kabupaten dengan swasta dan perbankan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa dan pendapatan masyarakat desa. Kami berharap dengan prukades ini dapat mempercepat dalam mengentaskan kemiskinan dan mengentaskan pengangguran yang hasilnya dapat mensejahterakan masyarakat desa," katanya. 

Sementara itu, Presiden Direktur PT Vale Nicolas D Kanter menyampaikan bahwa perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan ini akan terus mendukung apa yang telah menjadi program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat terutama di wilayah pemberdayaan PT Vale di Kabupaten Luwu Timur. 

"Kami berharap bisa terus berkontribusi kepada Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dalam mensejahterakan masyarakat. Kami akan terus mendukung program pemerintah dalam memajukan bangsa ini," katanya.(p/ab)