nusakini.com--Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) berkolaborasi dengan Rumah Zakat membangun 5.323 Desa Berdaya. Program dengan fokus pemberdayaan masyarakat desa ini dilakukan sebagai bentuk percepatan pengentasan kemiskinan di pedesaan. 

“PR (pekerjaan rumah) besar kita yakni kemiskinan di desa-desa sebesar 12%. Harus digerebek bersama-sama dengan 19 kementerian/ lembaga lain supaya dampaknya semakin terlihat. Saya apresiasi Rumah Zakat dengan program Desa Berdaya-nya. Rumah Zakat juga bisa masuk di modal ventura dan pendampingan,” ujar Mendes PDTT, Eko Sandjojo, dalam acara Event Pemberdayaan “Desa Berdaya Sharing Session” di Kantor Kemendes PDTT, di Jakarta, Rabu (28/2). 

Menteri Eko menambahkan, dengan target membangun 1.234 Desa Berdaya pada tahun 2018 hingga 5.323 Desa Berdaya pada 2023 mendatang, Rumah Zakat diharapkan membuat satu modal ventura. Hal tersebut dibutuhkan untuk membantu permodalan bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. 

“Rumah Zakat juga nanti kita minta untuk buat satu modal ventura. Dalam model program Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan) KUR di atas 25 juta harus ada modal sendirinya. Kalau kita bisa libatkan modal ventura, kita bisa membantu program-program itu berjalan, kalau tidak, akan terkendala, programnya ada, off-takernya ada, tapi modal sendirinya tidak ada, nah modal ventura bisa masuk di situ,” sambungnya. 

Dirinya juga meminta agar Rumah Zakat untuk berkolaborasi dengan para pendamping desa. Menteri Eko berharap, kolaborasi tersebut dapat membantu pengembangan diri para pendamping desa dan fasilitator Desa Berdaya melalui pelatihan kemampuan dalam bidang pemberdayaan. 

Sejalan dengan itu, Menteri PPN/ Bappenas, Bambang Brodjonegoro menyatakan, salah satu keberhasilan dari pembangunan desa adalah adanya pendampingan. Dana desa diharapkan memberikan manfaat untuk masyarakat desa dan program-program seperti dana desa akan berhasil jika pendampingnya tepat. 

“Jadi ada inisiatif dari Rumah Zakat. Ada relawan yang nantinya mendampingi desa-desa itu dan juga memanfaatkan dana desa, mengembangkan ekonomi desa, termasuk program Prukades. Saya pikir target RPJMN tadi yaitu membentuk 2.000 desa mandiri dan meningkatkan 5.000 desa dari tertinggal menjadi berkembang bisa terwujud,” katanya. 

Sementara itu, CEO Rumah Zakat, Nur Efendi mengungkapkan pada 2017 lalu sudah terbina Desa Berdaya sebanyak 1.056 desa di 172 kabupaten yang tersebar di 21 Provinsi. Dirinya pun menargetkan pada 2018 ini akan terbentuk 1.234 Desa Berdaya di 34 Provinsi. Jumlah penerima manfaat pun tercatat sebanyak 1.621.982 orang. 

“Saat ini Rumah Zakat melakukan MoU dengan Kemendes PDTT. Harapannya dengan sinergi ini dapat memotivasi pihak lain supaya ikut bersama mengeroyok desa sehingga lebih cepat memberdayakan desa. Kita akan kerjasama dalam bentuk modal ventura dan pendampingan,” ujarnya. 

Nur Efendi menambahkan, empat pilar program Desa Berdaya yang telah diimplementasikan meliputi aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lingkungan. Bentuk pemberdayaan ekonomi berupa koperasi, kelompok usaha, dan kelompok ternak. Sedangkan pemberdayaan pendidikan yaitu PAUD dan kelompok literasi. Pemberdayaan Kesehatan berupa Posyandu. Serta pemberdayaan lingkungan meliputi komunitas peduli lingkungan, dan desa siaga bencana.

“Kami membentuk Forum Desa Berdaya yang akan menjadi forum berkumpulnya pemuda untuk menyusun strategi pemberdayaan, peningkatan kapasitas dan kemampuan, advokasi, serta sinergi antardesa,” pungkasnya.(p/ab)