Kemenag Usulkan Metode Cepat Baca Jadi Pedoman Pemberantasan Buta Huruf Alquran

By Admin


nusakini.com-Medan- Kementerian Agama akan mengusukan agar metode cepat 1 jam bisa membaca Alquran bisa dijadikan pedoman dalam pemberantasan buta huruf Alquran pada 34 provinsi di Indonesia. 

Direktur Penerangan Agama Islam Dirjen Bimas Islam sekaligus Ketua Pantia Pusat MTQ Nasional ke 27 Sumatera Utara, Khoeruddin mengatakan upaya ini dilakukan untuk memberantas buta aksara baca Alquran di kalangan masyarakat muslim yang tersebar di berbagai daerah. 

"Metode cepat 1 jam bisa membaca Alquran akan kita usulkan menjadi pedoman dalam memberantas buta aksara Alquran di Indonesia," kata Khoeruddin usai melihat Coaching Clinic 1 Jam Bisa Membaca Al-Quran di Aula Gedung H Hanif, Asrama Haji Sumut di Kota Medan, Kamis (11/10). 

Latihan baca ini menjadi salah satu layanan publik di Arena MTQ Nasional XXVII 2018 Provinsi Sumatera Utara di Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang. 

Coaching Clinic yang diikuti ratusan masyarakat dan pelajar di Kota Medan itu dipandu salah seorang penemu metode cara cepat membaca Al-Quran, Ustaz Achmad Farid Hasan. 

Pantauan Humas di lokasi, Ustaz Achmad Farid Hasan mengawali dengan memilih-milah peserta yang sama sekali buta aksara baca Alquran. 

Setelah mendapat kelompok buta aksara yang terdiri dari kaum ibu dan anak-anak, kemudian ia memulai metode cepat membaca Alquran dengan mengenalkan huruf Hijaiyah dengan abjad huruf bahasa Indonesia. 

Menurut Ustaz Achmad Farid Hasan metode cara cepat membaca Alquran ini sudah ia tekuni sejak tahun 2000. Menurutnya, selama 18 tahun, tingkat keberhasilan metode ini hampir 100 persen. 

"Syaratnya harus fokus, karena ini metode cepat, dalam belajar. Tidak boleh main hp dan ngobrol dengan peserta lain. Konsentrasi penuh dan selama satu jam peserta tidak boleh mikir yang lain selain fokus. Tidak boleh tidur selama pelatihan, memiliki kemauan yang kuat untuk bisa membca Alquran dan terakhir harus bisa membaca latin atau bahasa Indonesia," kata Ustaz Achmad Farid.  

Salah seorang peserta, Yanti (30), mengaku mulai bisa membaca Alquran setelah ikut pelatihan selama 1 jam. Sebelumnya, dia tidak bisa baca Alquran.

"Alhamdulillah saya mulai mengerti dan bisa membaca Alquran meski belum fasih. Saya bersyukur bisa mengikuti Coaching Clinic 1 Jam Bisa Membaca Al-Quran yang menjadi salah satu layanan publik di Arena MTQ Nasional XXVII 2018," ujarnya.(p/ab)