nusakini.com-- Kementerian Agama didaulat sebagai Kementerian Negara/Lembaga Pembina Teknis Kinerja Pengelolaan Badan Layanan Umum terbaik kedua. Kemenag hanya kalah dengan Kementerian Kesehatan yang menempati peringkat pertama. 

Capaian ini diumumkan bersamaan dengan acara Stakeholders Gathering Kementerian Keuangan 2017. Menteri Keuangan Sri Mulyani secara langsung memberikan penghargaan tersebut kepada Sekjen Kemenag Nur Syam di Gedung Dhanapala, Komplek Kemenkeu, Jakarta, Selasa (14/03) malam. 

Dalam acara yang mengangkat Tema: "Peran Strategis APBN Dalam Menghadapi Permasalahan Bangsa" tersebut, Kemenkeu memberikan penghargaan pada 12 kategori, antara lain Penghargaan untuk media yang paling banyak mengekspos kegiatan Kemenkeu, Pemda Terbaik dalam pengelolaan keuangan, perusahaan terbaik, Kementerian dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terbesar, dan lainnya. 

• Besok, Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat
• Menag Yaqut Lantik Muh. Tonang Sebagai Kakanwil Kemenag Sulsel bersama 8 Pejabat Eselon ll
• Kemenag Sulsel-NU Care Lazisnu Gelar Festival Ramadan
• Kemenag: 1 Ramadan Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret
• 25 Ribu Kuota Sertifikasi Halal Gratis Terpenuhi, BPJPH: Sertifikat Menunggu Fatwa MUI

Stakeholders Gathering 2017 ini merupakan acara kali kedua. Tidak kurang dari 450 undangan dari berbagai elemen masyarakat dan instansi negara hadir. 

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, Kemenkeu mempunyai banyak pemangku kepentingan yang saling bekerja sama untuk membangun Indonesia. Menkeu tak lupa mempresentasikan Kinerja Kemenkeu dalam pembangunan. 

"Kemenkeu, bekerja sama dengan kementerian lain, lembaga tinggi negara dan unsur lain, melakukan pembangunan jalur kereta api baru, membuat bandara baru, jembatan, irigasi, rumah susun, rumah khusus, bendungan, irigasi, bahkan peternakan, pendidikan, beasiswa, pembuatan ruang kelas, Kartu Indonesia Pintar dan lain sebagainya. Apa yang kita lakukan, adalah untuk Masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," terang Menkeu. 

Selain berbicara tentang kondisi Indonesia secara makro, Menkeu juga menyinggung lingkungan perekonomian global yang penuh tantangan, baik di Daratan Amerika, Wilayah Eropa, maupun kondisi Tiongkok dan lain sebagainya. Termasuk G-20, ASEAN, dan dampak dari Brexit bagi perekonomian Indonesia. (p/ab)