Kemenag Siapkan Beasiswa untuk Dosen Pendidikan Agama Islam

By Abdi Satria


nusakini.com-Tangerang Selatan-Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama mulai tahun ini menyiapkan beasiswa bagi dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) di perguruan tinggi umum (PTU).  

"Kita siapkan bantuan beasiswa sebesar 20juta bagi dosen PAI yang sedang menempuh pendidikan pascasarjana, doktoral," terang Direktur Pendidikan Agama Islam pada sekolah Rohmat Mulyana saat berbicara pada forum Penguatan Kompetensi Dosen PAI untuk Bina Karir dan Profesi di Serpong, Tangerang Selatan, Kamis (18/07).  

"Selain beasiswa pendidikan, kami juga siapkan bantuan untuk asosiasi dosen PAI senilai 40juta, bantuan penelitian 10 - 15juta, bantuan penguatan pemahaman keagamaan mahasiswa 30juta, serta bantuan penulisan buku sebesar 40juta," sambungnya. 

Forum ini diikuti 60 dosen PAI di sejumlah PTU. Selain sebagai sarana sosialisasi, forum ini menjadi sarana melengkapi data dosen secara online melalui aplikasi yang telah disediakan. Saat ini, tercatat 500 dosen PAI yang sudah melakukan pendataan melalui sistem aplikasi. Jumlah ini diyakini akan terus bertambah sesuai faktual jumlah dosen PAI pada PTU di Indonesia.  

Menurut Rohmat, meski secara kuantitas belum terlalu banyak, program bantuan yang diberikan mulai tahun ini menunjukkan peningkatan kepedulian negara terhadap dosen PAI. Dikatakan Rohmat, upaya mengoptimalkan besaran dana bantuan bagi dosen PAI bisa ditempuh melalui berbagai cara. Misalnya, untuk dapat mengakses bantuan penelitian yang lebih besar bisa melalui pintu Direktorat PTKI dan untuk dapat mengakses bantuan kuliah secara penuh dapat mendaftarkan diri melalui program 5000 Doktor. 

"Komunikasi intensif dilakukan dengan unit-unit kerja lain. Itu yang kami sebut mengoptimalkan 'takdir'," ujar Rohmat menjelaskan. 

Mantan dosen UIN Sunan Gunung Djati Bandung tersebut menegaskan, melalui penyediaan bantuan tersebut, setidaknya kementerian terlibat dalam mengurangi beban hambatan peningkatan karir dan profesi dosen PAI di PTU. "Jika pada pertemuan kali ini telah dihadirkan ahli jurnal dan juga ahli penulisan artikel untuk jurnal internasional, diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi peserta yang hadir hari ini untuk bisa lebih produktif menulis," jelasnya. 

Kepala Seksi Bina Akademik PAI Anis Masykhur menambahkan, jntuk mendukung akuntabilitas pendistribusian bantuan, Direktorat PAI telah membuat sistem informasi yang akan memantau perjalanan pelaksanaan pemberian bantuan. Sistem ini sudah disosialisasikan ke peserta forum.  

Hadir sebagai pembicara, guru besar UIN Walisongo Syamsul Maarif menyampaikan bahwa kesulitan peningkatan karir dosen secara umum terletak pada penulisan artikel untuk jurnal terakreditasi, dan untuk professor pada jurnal internasional bereputasi. "Perlu keseriusan dan konsistensi dalam menulis ini. Jika seorang dosen sering melakukan penelitian, maka dia tidak akan kehabisan bahan untuk menulis sebuah artikel," ujar Syamsul. Berbagai bantuan, termasuk penelitian, menurutnya, sebenarnya semua itu hanya sebagai motivator. 

Direktur Pemberdayaan SDM dan Peningkatan Karir Kemenristek Dikti, Bunyamin Maftuh menginformasikan bahwa masih banyak dosen yang berlum memiliki jabatan fungsional. Padahal, keberadaan jabatan fungsional dosen menentukan karir dan profesinya. Beliau menyarankan para dosen untuk mengurus jabatan fungsional dosen demi kelancaran perkembangan karirnya. (p/ab)