nusakini.com-Situbondo-Muktamar Sastra untuk kali pertama digelar di Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo. Gelaran yang diikuti ratusan sastrawan perwakilan daerah di seluruh Indonesia ini digelar pesantren Situbondo bekerjasama dengan LTN PWNU Jawa Timur dan TV9.  

Menteri Agama Lukman Hakim menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi keberlangsungan muktamar ini. "Saya menjamin Muktamar Sastra ini akan terus berlangsung di tahun mendatang," tegas Menag dikuti tepuk tangan ribuan santri dan sastrawan yang hadir di Auditorium Pesantren Situbondo, Rabu (19/12).  

Penegasan ini disampaikan saat memberikan sambutan pembukaan Muktamar Sastra sekaligus menjawab harapan Pengasuh Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Situbondo KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dan Pemimpin TV9 KH Misbahul Munir.  

"Sastra dan agama dalam konteks Indonesia, meski berbeda, tapi tidak bisa dipisahkan. Kemenag komit bagaimana kehidupan sastra tetap terjaga dan terawat di masa mendatang," ujarnya.  

Sebelumnya, mewakili TV9, KH Misbahul Munir berharap muktamar ke depan bisa difasilitasi oleh Kementerian Agama serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

• Besok, Kemenag Bakal Gelar Sidang Isbat
• Menag Yaqut Lantik Muh. Tonang Sebagai Kakanwil Kemenag Sulsel bersama 8 Pejabat Eselon ll
• Kemenag Sulsel-NU Care Lazisnu Gelar Festival Ramadan
• Kemenag: 1 Ramadan Jatuh Pada Hari Selasa 12 Maret
• 25 Ribu Kuota Sertifikasi Halal Gratis Terpenuhi, BPJPH: Sertifikat Menunggu Fatwa MUI

Hal sama disampaikan KHR Azaim. Kepada Menag, pengasuh pesantren ini secara khusus berharap muktamar berikutnya bisa difasilitasi Kementerian Agama. Menurutnya, pesantren adalah dunia sastra yang sesungguhnya. Dia berharap dari kegiatan ini, akan tumbuh gerakan sastra yang lebih besar dan luas. 

Muktamar Sastra akan berlangsung hingga 20 Desember 2018. Hadir dalam pembukaan ini, Gus Mus, Budayawan KH D Zawawi Imron, Bupati Situbondo, serta ribuan santri yang memadati Auditorium Pesantren Salafiyah.  

Muktamar didesain dalam sidang pleno dan diskusi panel. Gus Mus dijadwalkan akan menyampaikan pidato kebudayaan dengan tajuk "Santri, Sastra, dan Peradaban". 

Sub tema yang akan dibahas hingga besok, antara lain: Sejarah Kasusastraan Pesantren, serta Pergumulan Kasusastraan di Indonesia. Akan diputar dan didiskusikan juga film Da'wah dan Jalan Da'wah Pesantren.  

Sejumlah tokoh dijadwalkan hadir dalam Muktamar Sastra, antara lain: KH R Achmad Azaim Ibrahimy, KH D Zawawi Imron, KH Mutawakkil Alallah dan Emha Ainun Nadjib. (p/ab)