Kemenag & Le Studium Perancis Kolaborasi Riset Natural Science dan Sosial Humaniora

By Admin


nusakini.com-Jakarta -Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Kemenag dan Le Studium Loire Valley Institute for Advanced Studies Prancis akan mengadakan riset kolaboratif. Fokus riset akan ditekankan pada bidang natural science dan sosial humaniora. 

"Kami mengajak dosen Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) untuk ikut dalam riset kolaboratif dengan para peneliti Prancis," ujar Direktur Diktis Arskal Salim di Jakarta, Rabu (20/02). 

Riset akan dilakukan bersamaan pertemuan yang digelar pada 29 April sampai 3 Mei 2019 di Le Studium Loire Valley Institute for Advanced Studies Perancis.  

Menurut Arskal, riset kolaborasi ini dalam rangka mendorong lahirnya hasil penelitian yang mampu memperkuat integrasi keilmuan terutama di bidang natural science dan sosial humaniora dengan disiplin ilmu-ilmu keislaman. Tujuan lainnya adalah memberi kesempatan dan pengalaman kepada dosen PTKIN untuk studi riset di luar negeri.  

“Dialektika integrasi keilmuan perlu didukung dengan upaya konkret melalui riset secara praksis dan kolaboratif dengan sejumlah negara yang telah maju di bidang ilmu-ilmu natural science dan sosial-humaniora,” ungkap Arskal. 

Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini merupakan tindak lanjut atas nota kesepahaman sejumlah kampus PTKIN dengan pihak Perancis. Pertemuan tersebut akan memaksimalkan sejumlah dosen yang telah mengusulkan proposal penelitian kolaborasi internasional dan penelitian terapan global.  

“Di tahun anggaran 2019, proposal untuk kedua klaster itu berjumlah 246 proposal, yakni 132 penelitian kolaborasi internasional dan 114 penelitian terapan global. Sementara jumlah proposal yang masuk untuk semua klaster berjumlah 2.314 proposal. Pertemuan di Prancis akan memaksimalkan usulan riset yang telah masuk ke kami dengan program matchmaking yang diselenggarakan oleh lembaga penelitian di Prancis,” ungkap Suwendi. 

Suwendi berharap, program matchmaking ini dapat menghasilkan dukungan untuk membangun proyek penelitian baru atau co-fund research proposal dan menciptakan peluang penyelenggaraan program post-doctoral bagi para dosen di lingkungan PTKI. (p/ab)