Kemenag Ajari Siswa Madrasah tentang Literasi Media Sosial

By Admin

nusakini.com--Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kementerian Agama mengadakan pelatihan dengan tajuk "Literasi Media Sosial" bagi siswa-siswi MAN 2 Boyolali. Kegiatan ini digelar bekerjasama dengan Pusat Kajian dan Pengembangan Pesantren Nusantara (PKPPN) IAIN Surakarta. 

Direktur KSKK Madrasah Ahmad Umar mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari program Literasi Islam Santun dan Toleran (LISAN) Camp. Program ini kali pertama digelar bulan lalu di Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti, Klaten.  

"Program-program LISAN yang juga didukung oleh Wahid Foundation ini salah satu fokusnya adalah mengadakan pelatihan-pelatihan dan diseminasi pesan-pesan Islam yang ramah dan santun yang menyasar siswa-siswi Madrasah di wilayah Solo Raya," jelasnya di Klaten belum lama ini.

"Saya harap, kegiatan ini dapat menjadi model pendampingan pengarusutamaan moderasi Islam di kalangan siswa generasi millenial di madrasah," sambungnya.  

Dalam acara ini, Duta Lisan yang juga siswa MAN 2 Boyolali, Nurma dan Wahyu, berbagi pengalaman tentang apa yang mereka peroleh dari kegiatan LISAN. Mereka bercerita tentang proses kreatif dalam menyeleksi, memfilter dan memproduksi konten-konten positif di media sosial. Duta LISAN ini didampingi oleh tim ahli dari PKPPN. 

K.H.M. Fuad selaku Kepala MAN 2 menyambut baik kegiatan ini. Menurut Fuad, sudah seharusnya pesan-pesan Islam yang wasathiyyah (moderat) itu disebarkan di masyarakat awam yang kadang-kadang dimasuki oleh kelompok aliran radikal yang tidak ramah terhadap perbedaan.  

Pelatihan ini berlangsung dari jam 08.30-12.00 dengan pemateri dari Duta LISAN dan didampingi oleh Tim PKPPN IAIN Surakarta. Di akhir acara, Arina Rohmatika, M. Pd.—selaku pendamping Duta LISAN—memberikan rambu-rambu dasar dalam bermedsos dengan bijak. 

Menurutnya, ada lima hal yang harus dimiliki oleh semua orang yang ingin aktif di media sosial. Di antaranya adalah: 1) think before typing (pikirkan baik-baik sebelum mengetik), 2) Cek ulang informasi sebelum share, 3) hindari konten SARA, 4) menahan diri (tidak mudah terprovokasi), 5) tebarkan ucapan dan sharing kebaikan nan santun.  

Acara ini diakhiri dengan testimoni dari siswa MAN 2 Boyolali. Nurma Avitasari salah seorang peserta workshop ini menyatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat dan menambah wawasan sebagai bekal bagi siswa dalam bermedsos dengan baik dan bijak. (p/ab)