Kelola Lingkungan Hidup, Pertamina MOR VII Raih 6 PROPER Hijau

By Admin

nusakini.com--PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region VII berhasil meraih enam peringkat Hijau dalam Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) periode 2016-2017 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Peringkat Hijau diberikan kepada enam wilayah operasi MOR VII yakni TBBM Makassar, TBBM Palopo, TBBM Parepare, TBBM Donggala, TBBM Bitung dan Depot LPG Makassar. 

Penghargaan diberikan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar kepada masing-masing perwakilan wilayah operasi di Jakarta dalam acara Penyerahan Penghargaan Anugerah Lingkungan PROPER yang dilaksanakan di Gedung II, Istana Wakil Presiden RI pada Senin (18/12/).  

PROPER merupakan program penilaian dari pemerintah kepada perusahaan tentang kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang bertujuan untuk mendorong tingkat ketaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan mendorong inovasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi. Penilaian PROPER dilakukan dalam beberapa tahapan oleh KLHK dan pihak ketiga. 

Untuk PROPER Peringkat Hijau yakni diberikan kepada perusahaan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan dan telah mempunyai Keanekaragaman Hayati, Sistem Manajemen Lingkungan, Pengelolaan 3R Limbah Padat dan 3R Limbah B3, Konservasi Penurunan Beban Pencemaran Air, Penurunan Emisi serta Efisiensi Energi. 

Tahun ini, MOR VII berhasil menambah sat capaian dengan enam peringkat Hijau dibandingkan sebelumnya lima lokasi dengan peringkat hijau. Selain itu, TBBM Makassar yang telah memperoleh PROPER HIJAU sebanyak 4 kali berturut-turut pada tahun 2012 hingga 2016, di tahun ini berhasil menjadi kandidat PROPER Peringkat Emas dengan program unggulannya yakni “Kampung Berdikari”, yang terdiri dari program utama berkelanjutan Kelompok Wanita Nelayan (KWN) Fatimah AzZahrah Pattingaloang yakni Pemberdayaan Wanita Nelayan Berbasis SOCIOPRENEURSHIP (Enterpreneurship berbasiskan kegiatan sosial) dan ditambah dengan inovasi baru “Kampung Safety Pertamina”.  

Program terintegrasi ini dilakukan untuk mengubah sistem pada pemberdayaan masyarakat pesisir, terutama wanita nelayan yang selama ini rawan terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan menjadi faktor utama membangun Pendidikan bagi generasi muda. Selain pemberdayaan wanita nelayan, program ini pun memiliki kegiatan mulia dalam “membagikan” hasil pemberdayaannya kepada kelompok masyarakat lainnya, berperan sebagai “lentera” di lingkungannya. 

“Pencapaian 6 PROPER Hijau di wilayah operasi MOR VII ini merupakan suatu peningkatan yang sangat positif dan membanggakan, terlebih di tahun ini TBBM Makassar berhasil masuk sebagai kandidat PROPER peringkat Emas. Semoga pencapaian ini dapat menjadi dorongan kami menuju pencapaian peringkat Emas di tahun 2018,” ujar General Manager MOR VII, Joko Pitoyo. 

Joko melanjutkan, penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan dan hasil nyata dari komitmen dan perhatian Pertamina khususnya MOR VII akan kelestarian lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan. “Saya berterima kasih dan mengapresiasi kerjas keras seluruh pihak, tentunya kita akan terus mendorong kinerja lingkungan hidup yang berkesinambungan dan memberikan program yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” tutup Joko. 

Secara nasional, Pertamina meraih 11 Proper Emas dari 19 Proper Emas tahun 2017. Kesebelas Proper Emas ini diperoleh PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ) – Jawa Barat, Marketing Operation Region III TBBM Bandung Group – Jawa Barat, PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (WMO) - Jawa Tengah, PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau – NAD, JOB Pertamina Talisman Jambi Merang – Jambi, PT Pertamina Refinery Unit VI Kilang Balongan – Jawa Barat, PT Badak NGL - Bontang, Marketing Operation Region IV TBBM Rewulu – DIY, PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang – Jawa Barat. Raihan 11 Proper Emas ini berarti lebih dari separuh dari total Proper Emas yang diberikan pemerintah kepada 19 perusahaan. (rls/rajendra)