Kedubes Australia Apresiasi Gerakan SPAK Kemenag

By Admin


nusakini.com-Banda Aceh - Kedutaan Besar Australia mengapresiasi Gerakan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) di lingkungan Kementerian Agama. Hal ini disampaikan oleh Perwakilan Kedubes Australia, Minister Counselor Political and Strategic Communication Branch Dave Peebles saat menyaksikan sosialisasi SPAK di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9, Lambhuk, Banda Aceh. 

"Saya senang menyaksikan ini, saya bangga dan saya ingin kembali lagi" ucap Dave, Jumat (15/02).

Pada kesempatan tersebut Dave menyaksikan bagaimana agen SPAK Kemenag Aceh melakukan sosialisasi penanaman sembilan nilai anti korupsi kepada siswa-siswa MIN 9 Lambhuk, melalui permainan-permainan.

Dave hadir di Banda Aceh dalam rangka monitoring beberapa program kerjasama Indonesia dengan Australia dalam bidang politik dan pendidikan. Program SPAK merupakan salah satu program yang disupport oleh Kedutaan Besar Australia melaui Australian Indonesia Partnership for Justice (AIPJ).

Di Kemenag, program ini telah berlangsung sejak tahun 2016 dan telah melahirkan ratusan agen yang tersebar di seluruh Indonesia, termasuk di bumi serambi Mekkah, Aceh. Menyaksikan langsung proses sosialisasi SPAK di madrasah, membuat Dave yakin Aceh ke depan akan semakin kuat dan hebat.

Apalagi ia menyaksikan kerjasama yang baik antara pimpinan madrasah, pendidik, masyarakat, dan wali murid disertai keteladanan melaksanakan nilai-nilai anti korupsi.

"Aceh ke depan akan semakin kuat dan hebat, karena punya orang-orang yang jauh lebih hebat dari sekarang," harap Dave.

Perwakilan Kedubes Australia Dave Peeble mengikuti sosialisasi SPAK di MIN 9 Lambhuk, Banda Aceh.Jumat (15/02)

Agen SPAK Kemenag Aceh, yang juga merupakan anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag Aceh hingga saat ini telah melakukan sosialisasi nilai-nilai anti korupsi dengan hasil capaian melebihi 1000 orang sasaran.

"Ini bukan hanya di lingkungan Kemenag, tapi juga lintas sektor dan lintas usia. Mulai dari kalangan ASN, keluarga ASN, para guru madrasah, pelajar, santri, ibu rumah tangga dan masyarakat umum yang tersebar di beberapa titik di seluruh Aceh," ungkap Ketua DWP Kemenag Aceh Nurazizah.

"DWP mengambil langkah program anti korupsi melalui program preventif, dengan penanaman dan penguatan nilai-nilai anti korupsi kepada keluarga sendiri, lingkungan pendidikan dan masyarakat sekitar. Kami yakin ini akan membuahkan manfaat besar dalam karakter dan budaya kita sehari-hari," lanjut Nurazizah.

Lebih lanjut Nurazizah menyampaikan sembilan nilai-nilai yang menjadi pesan moral bagi semua orang untuk terhindar dari perilaku koruptif adalah kejujuran, kesederhanaan, keadilan, kepedulian, kerjasama, kegigihan, kemandirian, keberanian dan disiplin.

"Jika sembilan nilai ini telah tertanam dan menjadi karakter pada diri kita dan keluarga kita, maka insya Allah tidak akan ada perilaku koruptif yang dilakukan," tegasnya.

Kepala Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Banda Aceh, Ummiyani yang juga agen SPAK mengatakan bahwa MIN 9 Banda Aceh dapat dijadikan pilot projects untuk pengembangan nilai-nilai budaya anti korupsi di madrasah Kota Banda Aceh.

Ummiyani mengatakan bahwa sembilan nilai antikorupsi bukanlah hal baru, tapi merupakan tuntunan Rosulullah SAW yang harus diteladani oleh umat Islam. "Kami akan terus menerapkannya dan terus melatih anak didik untuk membiasakan hal tersebut" lanjutnya dengan optimis. (p/ab)