nusakini.com--Usai penyelenggaraan haji gelombang pertama di Madinah, Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Madinah langsung melakukan evaluasi terhadap berbagai layanan, salah satunya, katering bagi jemaah haji.  

Dari hasil evaluasi 15 perusahaan katering untuk jemaah haji Indonesia gelombang pertama, ada 3 perusahaan katering yang mendapat teguran.  

"Selama pelaksanaan pelayanan itu kami melaksanakan pengawasan dan penilaian setiap perusahaan," ujar Kasie Katering Daker Madinah, Dewi Gustika Rini.

Penilaian itu, meliputi bahan baku, kebersihan, proses produksi makanan, kesesuaian menu, bobot makanan, packing, distribusi, hingga cita rasa makanan.  

• Sambangi Sektor di Madinah, Sekjen Kemenag Ingin Pastikan Kelancaran Layanan
• Saudi Kaji Usulan Indonesia tentang Fast Track dan Rekam Biometrik Jemaah Haji
• Menag Raker Dengan DPR Bahas Evaluasi Haji 1439/2018M
• Kemenag Kaji Masa Tinggal di Hotel Transit dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus
• 3,1 Miliar Bantuan Petugas dan Jemaah Haji untuk Bangun Masjid di NTB

"Kami melakukan penilaian secara aktif dan pasif. Secara aktif, tim katering langsung meninjau makanan di pondokan jemaah, sedangkan secara pasif dengan melihat sampel yang dikirim perusahaan katering ke Daker," lanjut Dewi.  

Dengan penilaian kinerja ini, Dewi meminta seluruh penyedia jasa layanan konsumsi jemaah haji untuk melakukan perbaikan pada penyelenggaraan haji gelombang kedua.  

Menurut Dewi, berdasarkan pengawasan yang dilakukan pihaknya, ditemukan masih ada makanan yang beratnya tidak sesuai perjanjian, hingga tidak layak konsumsi saat diterima oleh jemaah.  

Seperti tahun lalu, PPIH Arab Saudi, tahun ini juga memberikan peringkat atau ranking pada perusahaan katering.  

Bagi yang masih memiliki kekurangan dalam menyediakan konsumsi akan diberikan catatan, teguran tertulis, hingga ancaman pemutusan kontrak.(p/ab)