Foto: Humas LIPI  

nusakini.com - Balai Konservasi Tumbuhan (BKT) Kebun Raya Purwodadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) atau kerap disebut Kebun Raya Purwodadi baru saja menginjak usia ke-76 tahun pada Senin (30/1/2017) lalu. Sebagai penanda usianya ini, satuan kerja LIPI yang terletak di Purwodadi, Jawa Timur ini mulai bermigrasi dengan menerapkan ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu.

“Sebelum bermigrasi ke ISO 9001:2015, kami telah menerapkan ISO 9001:2008 juga tentang Sistem Manajemen Mutu. Migrasi yang kami lakukan untuk mendorong layanan menjadi lebih baik lagi bagi masyarakat dan para stakeholders,” kata R. Hendrian, Kepala BKT Kebun Raya Purwodadi LIPI. 

• LIPI Sebut untuk Hadapi Revolusi Industri 4.0, Pangan Tradisional Harus Adopsi Teknologi
• LIPI Siapkan Regulasi Pengelolaan Mikroorganisme Indonesia
• Pelajar Indonesia Raih Emas di IEYI 2018 India
• LIPI: Perlu Pembangunan Infrastruktur Pariwisata untuk Peningkatan Nilai Tambah
• Kembangkan Budaya Ilmiah, LIPI Lakukan Pembinaan Ilmiah untuk Remaja Merauke

Hendrian menjelaskan, upaya penggunaan ISO 9001:2005 ini agar output layanan, baik jasa dan produk memenuhi standar kepuasan pelanggan. “Penekanan ISO versi terbaru ini menggunakan pendekatan proses, metodologi plan-do-check-act (PDCA), dan risk based thinking (RBT), sehingga dapat mencegah semua output yang tidak diinginkan,” ujarnya. 

Untuk diketahui, Kebun Raya Purwodadi merupakan salah satu satuan kerja di lingkungan LIPI yang telah melakukan migrasi dari SNI ISO 9001:2008 ke versi baru SNI ISO 9001:2015, sejak 30 Januari 2017, di bawah bimbingan Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (P2SMTP). “Pelatihan ISO 9001:2015 dilakukan tidak hanya untuk selembar sertifikat tetapi ditekankan pada pemahaman dan penerapan,” ujar Hendrian sembari menyebut pelatihan digelar dari Senin (30/1) hingga Rabu (1/2).  

Dia menambahkan, pada pelatihan tersebut juga dikenalkan tentang ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti-penyuapan. “Dengan pengenalan ini diharapkan KRP dapat berperan dalam pencegahan korupsi terutama dari sektor suap/gratifikasi pada fokus penerimaan negara dan pengadaan barang/jasa,” tutupnya. (p/mk)