Kebudayaan Indonesia Pikat Pengunjung Women Entrepreneurs Fair

By Admin

nusakini.com--Partisipasi KBRI Tunis  pada Salon des Femmes Chefs d'Entreprise/SEF (Women Entrepreneurs Fair) yang diselenggarakan di kota Sfax tanggal 13-18 Februari 2018 memikat perhatian para tamu undangan dan para pengunjung.  

Selain mempromosikan pariwisata dan aneka produk kerajinan tradisional Indonesia, KBRI Tunis membuka lapak makanan khas Indonesia (sempol, risoles, lumpia, mie goreng, kue lapis dan kue lumpur) yang dikelola dan disediakan oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Tunis. Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tunisia juga memeriahkan acara tersebut dengan menampilkan 3 tarian tradisional, yaitu Tari Lenggang Nyai, Tari Maumere dan Tari Poco-Poco. 

Pentas Tarian Indonesia yang digelar di tengah acara undangan makan siang bagi para tamu undangan pada pameran ini sangat memukau dan menarik perhatian, sehingga dalam persembahan Tari Poco-Poco yang merupakan tarian pamungkas, sejumlah tamu undangan turut menari dengan para penari KBRI Tunis. 

KUAI KBRI Tunis pada kesempatan tersebut menyampaikan terima kasih atas undangan kepada KBRI Tunis untuk turut berpartisipasi dalam acara tersebut, dan menegaskan bahwa partisipasi KBRI Tunis merupakan bagian dari upaya Indonesia untuk mempererat hubungan kerja sama baik budaya maupun ekonomi dengan berbagai pihak, termasuk dengan Regional Chamber of Women Entrepreneurs Sfax. 

Ditegaskan bahwa forum ini merupakan peluang baik bagi KBRI Tunis untuk mempromosikan produk kerajinan tradisional, aneka makanan khas Indonesia dan seni budaya Indonesia bagi kalangan masyarakat Tunisia, terutama di kota Sfax dan diharapkan kehadiran KBRI Tunis pada SEF ini dapat berkontribusi mendorong kerja sama yang lebih erat untuk kepentingan kedua negara. 

SEF ini secara resmi dibuka oleh Sekretaris Negara Urusan Perdagangan Luar Negeri, Hichem Ben Ahmed. SEF yang baru pertama kali diselenggarakan ini diramaikan oleh 70 eksibitor dari kalangan wanita pengusaha di Provinsi Sfax yang beroperasi di berbagai bidang usaha seperti industri makanan, kerajinan tradisional, produk dekorasi, produk kecantikan, tekstil, perlengkapan rumah tangga, produk pertanian organik, dan sebagainya.  

SEF dikemas menggabungkan empat komponen penting yaitu pameran, forum ilmiah, forum ekonomi dan pertemuan B2B. Forum ekonomi SEF yang digelar atas kerja sama dengan German Agency for International Cooperation (GIZ) mengangkat sejumlah topik, di antaranya masalah jalur kredit usaha untuk kalangan perempuan dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), juga persoalan energi terbarukan. Sedangkan forum ilmiah mengangkat persoalan e-commerce dan aspek-aspek teknisnya.(p/ab)