nusakini.com-- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai kebakaran yang terjadi hutan yang terjadi pada 2016 ini sudah berkurang dibandingkan tahun sebelumnya. Namun pemerintah daerah (Pemda) diminta tetap mengontrol lahan hutan sebagai lokasi potensi timbulkan titik api.

”Pada 2016 menurun tajam hingga 76 persen. Wilayah yang pada tahun 2015 terjadi kebakaran hutan, tahun 2016 tidak terjadi lagi. Ini karena kerja keras para kepala daerah, aparat keamanan dan kesadaran pengusaha,” kata Tjahjo belum lama ini. 

• Kebakaran Hutan Spanyol: 20 Orang Terluka karena Lompat dari Kereta
• Ketua PBB: Manusia Hadapi 'Bunuh Diri Kolektif' dengan Krisis Iklim
• 2 Orang Hilang akibat Kebakaran Hutan di Colorado
• Puluhan Ribu Warga Dievakuasi dari Colorado karena Kebakaran Hutan Besar
• Pesawat Rusia yang Ditugaskan Padamkan Kebakaran Hutan, Jatuh di Turki

Menurut dia, peran masyarakat sangatlah penting. Mengingat di 8 daerah rawan kebakaran, sebelumnya memang ada hukum adat yang memperbolehkan membakar hutan guna membersihkan lahan. Namun, berkat arahan pemerintah, para kepala desa bisa mengubah kebijakannya. 

Terlebih, sistem terpadu pemadaman dini sudah dipraktekkan pihak-pihak terkait di sana. Dari kepala daerah sampai kepala desa bersinergi mendeteksi dan memadamkan titik api sebelum menyebar. Kuncinya ada pada peranan pemda didukungan TNI, Polri, perusahaan dan masyarakat. 

“Selain peran aktif dari aparatur negara dan masyarakat, kunci dari tindakan pencegahan ini juga melibatkan perusahaan Hutan Tanaman Industri (HTI),” ujar dia.(p/ab)