Kapolri Jenderal Tito Karnavian 

nusakini.com - Setidaknya ada 25 perwakilan demonstran yang berunjuk rasa 4 November di depan Istana Merdeka, Jakarta, terkait dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), akan diterima pihak Istana Kepresidenan untuk didengar aspirasinya. 

Hal ini dikatakan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di depan Istana Merdeka, Jumat (4/11/2016). "Kita sudah koordinasi dengan koordinator demo, termasuk korlap-korlapnya. Mereka merencanakan untuk berdemo di depan Istana saja, dan kemudian setelah salat Jumat, ada yang orasi. Ada 25 orang delegasi yang akan masuk ke Istana dan kemungkinan besar akan diterima oleh Menko Polhukam, Mensesneg dan Menteri Agama. Kemungkinan juga akan hadir dari Komisi 3 DPR supaya rekan-rekan tidak perlu ke DPR," kata Tito.

• MK Nilai Tak Ada Hubungan antara Bansos dengan Perolehan Suara di Pilpres
• Wasekjen PBNU Bela Gus Ipul , Cak Imin: Mereka Pengangguran
• Masyarakat Penegak Konstitusi (MPK) : Masyarakat Jabodetabek Dirugikan 1,4 T Akibat Bansos Salah Sasaran Saat Pilpres
• Bawaslu: Dugaan Penggelembungan Suara Prabowo-Gibran Tidak Penuhi Syarat Materiil
• Pesan SBY: Jangan Lukai Hati Rakyat yang Ingin Prabowo Jadi Pemimpin Mereka

Menurut kapolri, yang akan menerima perwakilan pendemo tersebut yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko Polhukam Wiranto dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Selain itu, akan ada juga perwakilan dari Komisi III dalam pertemuan nanti.

Tito mengimbau agar massa nanti tidak perlu berunjuk rasa di depan Gedung MPR-DPR, cukup di Istana Merdeka saja. "Karena kalau ke DPR selain nanti ganggu arus lalu lintas kasihan nanti masyarakat lain. Juga teman-teman di DPR menghendaki agar segera, aspirasinya," katanya. 

"Kan ini yang diminta aspirasinya segera, maka diminta juga aspirasinya diterima dan setelah itu membubarkan diri," pungkasnya.(b/mk)