nusakini.com - Sebagai salah satu provinsi perbatasan, Kalimantan Barat (Kalbar) siap mengekspor beras kualitas premium ke negara jiran Malaysia.

Demikian disampaikan Kepala Unit Perbanyakan Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kalimantan Barat Anton Kamaruddin, Jumat (3/2/2017). 

"Kita akan pakai teknologi tanam padi Hazton," kata Anton 

Anton yang juga salah satu penemu teknologi Hazton menjelaskan bahwa beras yang akan diekspor tersebut berasal dari varietas padi jenis premium atau berkualitas tinggi, seperti IPB3s, beras organik, dan padi jenis aromatik spesial lain. Seluas 5.000 hektar lahan di Kabupaten Sambas telah disiapkan sebagai lahan tanam padi. 

• Densus 88 Mabes Polri Lakukan Deradikalisasi Melalui Komitmen Dukung Sektor Pertanian Indonesia
• Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani
• Mentan Amran Beberkan Biang Kerok Turunnya Produksi Beras
• Kementan Optimis Panen Raya di Berbagai Daerah Bakal Turunkan Harga Beras
• Salut! Personil Sei Beruang Satgas Pamtas Yonarmed 10 Bradjamusti dan Warga Bangun Teras Mushola di Perbatasan Kalbar

"Kita ingin ekspor ke Malaysia ini hanya tinggal melangkahkan kaki saja. Karena secara realita di lapangan sudah banyak yang melakukan ekspor melalui jalur-jalur tikus," ujarnya. 

Tidak hanya Sambas, sejumlah wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetanggga maupun daerah penyangga juga tengah mempersiapkan lahan. Misalnya Singkawang yang ditargetkan mampu memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.  

Bila diterapkan dengan benar, diperkirakan pada Oktober 2017 ekspor beras perdana sudah bisa dilakukan.  

"Target awal kita 15 ribu ton beras padi dipanen per tahun," kata Anton. 

Dia menambahkan, apabila target ekspor beras Hazton adalah Malaysia bagian Sarawak dan Sabah. Bahkan Brunei Darussalam juga masuk target ekspor. Karena diketahui dua negara tersebut memang menjadi pangsa pasar untuk produk Indonesia.(p/mk)