nusakini.com--Irman Yasin Limpo, Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan mengungkapkan kewajiban semua pihak untuk menjadikan sekolah sebagai tempat yang ideal dan nyaman buat siswa. "Interaksi antara siswa dan pendidik pun harus selaras. Bagi kami, sekolah adalah wadah untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan," ujar Irman pada acara Pelatihan Sekolah Ramah Anak, Pendidik dan Tenaga Kependidikan di Hotel Grand Clarion Makassar, Selasa (16/5). 

Irman pun berharap pihak sekolah mempertahankan budaya luhur dalam proses belajar dan mengajar di sekolah. "Peran orangtua juga vital untuk membentuk karakter dan sikap siswa. Anak itu ibarat kertas putih, disinilah peran guru, orangtua dan sistem di sekolah untuk memberi warna ke mereka," papar Irman.

• Program Senam Sulsel Cerdas Mengatasi Gangguan Psiko Sosial Pasca Pandemi Covid-19
• Peserta Intensifkan Persiapan Jelang Berkiprah di Ajang Olahraga Hardiknas Terintegrasi 2022
• SMAN 20 Makassar Meluluskan Anak Didik Secara Signifikan dan Menembus PTN Favorit
• SMAN 20 Makassar Bentuk Kelas Unggulan Dengan Penguasaan 5 Kompetensi Dasar, Baca Al-Quran Jadi Syarat Utama
• Pensi SMAN 20 Makassar, Ada Koreo, Tari, Pameran Tata Boga dan Lukis

Pelatihan yang dikuti wakil pendidik dari kabupaten/kota di Sulsel dibuka oleh Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sulsel, Hj Andi Nurlina,Ssos. Selain Irman, juga tampil sebagai pembicara adalah Elvi Hendarni dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Ahmad Azhari, fasilitator dari Lampung.

Selain mereka, panitia juga menghadirkan Mirdan Midding, kepala sekolah menengah atas negeri (SMAN) 3 Makassar. Mirdan yang baru saja terpilih sebagai kepala sekolah terinovatif versi FAJAR memaparkan pengalamannya selama setahun memimpin SMAN 3 Makassar.

"Kami membuat sejumlah program yang tujuannya membentuk siswa berkarakter dan bersikap positif. Situasi yang kondusif di SMAN 3 juga memacu kreativitas siswa," ungkap Mirdan (ab).