Kadin Rawalpindi Pakistan Perkuat Bisnis dengan Indonesia

By Admin


nusakini.com-Rawalpindi-Dalam pertemuan antara Duta Besar RI Islamabad, Iwan Suyudhie Amri dengan Presiden KADIN Rawalpindi/Rawalpindi Chamber of Commerce and Industry (RCCI) dan jajaran pengurus RCCI disampaikan bahwa pengusaha RCCI akan memperkuat hubungan bisnis dengan Indonesia dan merencakan kunjungan delegasi dagang ke Indonesia. “Kami akan berkoordinasi dengan KBRI Islamabad mengenai waktu yang tepat untuk pengaturan kunjungan kami nanti," ujar Presiden RCCI, Malik Shahid Saleem yang pada Oktober 2018 baru terpilih sebagai Presiden RCCI. 

Dubes Iwan didampingi staf KBRI melakukan kunjungan ke kantor RCCI, dalam rangka menjawab undangan dari Presiden RCCI yang baru. “Kami ucapkan selamat atas terpilihnya Mr. Malik Shahid sebagai Presiden RCCI periode 2018-2019, sekaligus selamat pula atas suksesnya pelaksanaan Pemilu Raya di Pakistan dengan slogan pemerintahan barunya “Naya Pakistan", ucap Dubes Iwan Amri. 

Presiden RCCI menyambut baik kunjungan Dubes RI yang menurutnya sebagai salah satu Kepala Perwakilan yang aktif menjalin interaksi dengan pengusaha di Rawalpindi dan sekitarnya. “Kami tidak lupa dukungan KBRI dalam berpartisipasi memiliki booth pada pameran internasional Rawal Expo 2018 dan membawa sebanyak 12 perusahaan Indonesia," sambung Mr. Malik. Lebih lanjut Mr. Malik juga menyampaikan keinginan anggota RCCI untuk terlibat lebih aktif dalam pertukaran delegasi pengusaha dan saling kunjung pada setiap pameran dagang di kedua negara. 

Menanggapi pertanyaan dari salah satu anggota RCCI mengenai perkembangan hubungan perdagangan Indonesia-Pakistan, Dubes Iwan menyebutkan saat ini total nilai perdagangan Indonesia-Pakistan untuk periode Januari-September 2018 sebesar USD 2,3 miliar. Surplus Indonesia sebesar USD 1,3 miliar, dengan surplus pada sektor non minyak dan gas sebesar USD 1,2 miliar, serta minyak dan gas sebesar USD 83 juta.  

“Kami ingin mendorong perdagangan bilateral yang berkesinambungan, seimbang, dan saling menguntungkan secara proporsional sesuai kapasitas supply dan demand masing-masing," sambung Dubes Iwan. Sejalan dengan itu, KBRI Islamabad mendukung bahkan mendorong keinginan RCCI untuk berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan pihak-pihak terkait yang tepat untuk secara langsung melihat potensi kerja sama peningkatan ekonomi dan perdagangan serta investasi di kedua negara. 

Beberapa sektor kerja sama yang dipandang memiliki peluang baik adalah joint ventures perusahaan Indonesia dengan Pakistan, antara lain, di bidang konstruksi, perumahan rakyat, agriculture-based industry, pengembangan kawasan khusus industri, perhotelan, bisnis salon dan SPA. Dalam kesempatan tersebut, Dubes Iwan juga kemukakan bahwa Indonesia secara sepihak sudah memberikan tambahan fasilitas zero tariff untuk 20 produk Pakistan (20 new tariff lines), dimana produk tekstil, dan ethanol, merupakan salah satu yang mendapat tarif 0%. 

Kunjungan KBRI Islamabad ke RCCI dinilai penting sebagai upaya membina hubungan baik dengan para pelaku usaha Rawalpindi sekaligus mengupayakan keberlangsungan hubungan perdagangan Indonesia-Pakistan. Mengingat Rawalpindi merupakan salah satu kota pusat industri dan perdagangan di Pakistan dengan populasi sebesar 3,2 juta lebih, menjadi tempat bagi sekitar 2009 industri berskala kecil, menengah dan besar seperti perhotelan, penyulingan minyak, peleburan besi, pengolahan kayu, tekstil, produk-produk dari kulit dan lain-lain.​ (p/ab)