Kabadan PPSDMP Pantau Kegiatan Para Penyuluh Pertanian Dan Kostratani Di Tengah Wabah Covid-19

By Admin


nusakini.com - Di tengah wabah corona yang luar biasa dampaknya terhadap semua aspek kehidupan masyarakat Indonesia, sektor pertanian tidak akan pernah berhenti karena peran pertanian sebagai penyedia pangan pokok bagi 267 juta masyarakat Indonesia dan pertanian juga ikut berperan menjaga stabilitas sosial, ekonomi, politik dan lainnya.  

Selain itu, di tengah pandemi COVID-19 saat ini hanya sektor pertanian saja yang masih banyak menyerap tenaga kerja sedangkan sektor lain banyak yang melemah, contohnya sektor pariwisata, ujar Kepala Badan Prof. Dedi Nursyamsi pada saat video conference dengan Kostratani pada 3 April 2020 hari ini di ruang AWR BPPSDMP.

Lahan pertanian umumnya berada di zona aman yaitu zona hijau yang mendapatkan sinar matahari berlimpah sehingga sinar UV bisa membuat COVID-19 tidak aktif. Kita juga harus memperhatikan protokol untuk menjaga jarak yang aman pada saat mengolah tanah dan panen serta rajin mencuci tangan dengan sabun setelah selesai melakukan seluruh aktivitas pertanian. Selain itu, optimalisasi penggunaan alsintan sangat dianjurkan untuk menghindari paparan dengan COVID-19.

Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa tugas penyuluh di saat pandemi harus lebih giat lagi dan tetap produktif. Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan pemrosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan. Penyuluh pertanian juga harus tetap proaktif memastikan berjalannya proses pertanian, baik dari hulu sampai hilir. Kostratani harus lebih diefektifkan lagi dan penyuluhan harus tetap aktif karena masalah pangan tidak boleh ditangguhkan.

Pada saat ini sudah banyak pemesanan hasil produksi pertanian secara online dan hal tersebut merupakan bukti jika pertanian tidak pernah berhenti. Banyak petani-petani milenial bermunculan dan tetap semangat apapun kondisinya. Mereka tetap produktif menghasilkan produk pertanian karena pangan merupakan kekuatan untuk mencegah COVID-9. Bahu membahu dalam perang melawan COVID-19 perlu melibatkan berbagai pihak dari berbagai sektor. Karenanya, bukan hanya dokter dan tenaga medis saja yang mengemban tugas berat, petani juga perlu disiplin kerja untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.

Di akhir perbincangan, Dedi menginformasilan bahwa Kementerian Pertanian saat ini sudah menggerakkan Toko Tani Indonesia (TTI) untuk menyediakan bahan pangan pokok 11 komoditas nasional dengan harga yang terjangkau. Toko Tani Indonesia tersebut dapat dipesan secara online melalui aplikasi Gojek mengingat himbauan Presiden agar masyarakat melakukan karantina mandiri di rumah. Semuanya hanya tinggal diklik dari rumah dan pesanan akan tiba di rumah konsumen. (Nur Fajar)