Juara Liga Champions 2019: Liverpool atau Tottenham?

By Abdi Satria


nusakini.com-Madrid-Kompetisi Eropa musim 2018/2019 akhinya mencapai puncak.  Dua tim sesama Inggris, Liverpool dan Tottenham Hotspur, yang berebut gelar juara Liga Champions di Wanda Metropolitano, Minggu (2/6) dinihari WIB.

Laga final ini juga sangat dinantikan. Sebab, akan ada juara baru setelah tiga musim sebelumnya selalu dimenangkan oleh Real Madrid. 

Bagi The Reds, laga final ini wajib hukumnya mereka menangkan. Sebab, pada musim lalu, mereka gagal juara setelah dikandaskan Real Madrid.

Kendati demikian, Liverpool kerap dinaungi ketidakberuntungan saat berlaga di final. Dan itu tak lepas dari kutukan yang menempel pada sang manajer, Juergen Klopp. Dan untuk final kali ini, Klopp sangat berharap Dewi Fortuna mau berpihak padanya.  

"Jika ada alasan karena kalah di enam kali laga final berturut-turut, maka semua orang harus khawatir," kata Klopp.  

"Sejak 2012-2017, saya bersama tim saya setiap tahun di final. Jadi terkadang kami datang dengan adanya faktor keberuntungan. Saya berpikir mungkin ada saatnya yang beruntung dan tidak beruntung. Tapi saya ada di sisi tidak pernah beruntung, dan saya tidak bisa mengubah itu," tambahnya. 

Sebagai tim yang lebih berpengalaman dan komposisi pemain yang solid, Liverpool jelas lebih diunggulkan. Bahkan, Pelatih Tottenham  Mauricio  Pinochet pun menyadari hal tersebut. Namun, di partai final, sedikit kesalahan bisa berakhir fatal. Dan juara akan ditentukan oleh faktor kedewasaan di lapangan. Sebab, keduanya sudah sering bertemu di kompetisi lokal.

"Semua orang akan mengharapkan pertempuran taktik, tetapi emosi akan menjadi faktor penentu. Kami adalah dua tim yang saling mengenal. Jadi tidak ada taktik yang mengejutkan. Sisi emosional akan menjadi fundamental," tutur manajer asal Argentina.  

"Mungkin Liverpool adalah favorit karena mereka lolos ke final tahun lalu. Tidak ada yang menyangka Tottenham akan lolos ke final, tetapi kami berada di sini karena kemampuan kami," jelasnya.  

Pernyataan Pochettino menandakan tak ada yang tak mungkin. Meski dia tahu lawannya jauh lebih kuat.   "Kita bisa membuat sejarah, jika kita berhasil meraih kemenangan di final. Kami sedang bersiap untuk final dan memenangkannya," kata eks manajer Southampton.  (v/ab)