Jokowi: Kita Cari Rejeki di Indonesia, Tidak Pantas Tempatkan Uang di Luar Negeri

By Admin


nusakini.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi), dalam sosialisasi Tax Amnesty atau Pengampunan Pajak, di Hotel Santika, Medan, Sumatera Utara, Kamis (21/7/2016) petang, mengemukakan semua negara saat ini bersaing untuk mendatangkan arus uang masuk, padahal kita memiliki uang uang itu. 

“Bukan uang siapa-siapa, itu uang kita. Ada yang ditaruh di bawah bantal. Saya tahu, ada yang ditaruh di bank Swiss, ada yang ditaruh di Hongkong, ada yang ditaruh di BPI, ada yg ditaruh di Singapura. Datanya ada di kantong saya,” kata Presiden Jokowi. 

Presiden mengingatkan, kita hidup dan makan di Indonesia, kita bertempat tinggal di Indonesia. Kita juga dengan kemudahan pemerintah mencari rejeki di Indonesia. Karena itu, Presiden menilai, kalau ada uang ditempatkan di luar negeri tidak pantas sebetulnya. 

“Gapapa sebetulnya dalam bisnis biasa, tetapi dalam saat ini negara membutuhkan partisipasi dari saudara semuanya, sehingga kita carikan payung hukumnya,” terang Presiden seraya menyebutkan, payung hukumnya bukan Peraturan Presiden karena nanti ada yang mempermasalahkan. Payung hukumnya adalah Undang-Undang Pengampunan Pajak. 

Karena itu, Presiden mengajak para pengusaha memanfaatkan payung hukum yang sangat kuat ini dengan sebaik baiknya. 

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih kepada 9 anggota Komisi Xl yang hadir dalam sosialisasi itu. 

“Beliau-beliau inilah yang memberikan persetujuan dengan sangat cepat menyelesaikan UU Tax Amnestyini, patut dihargai, karena kita berkejar kejaran bersaing dengan negara yang lain. Begitu momentumnya hilang udah enggak tahu akan kapan lagi kita bisa menarik uang itu. Kesempatannya sekarang, momentumnya sekarang,” tutur Jokowi.(ifm/mk)