Jokowi Berbagi Cerita Tentang Perjalanan Politik dan Metode Kampanyenya

By Admin


nusakini.com - Jakarta - Di hadapan kader dan simpatisan Partai Solidaritas (PSI) yang hadir dalam acara peringatan HUT ke-4 PSI, Presiden Jokowi yang juga Capres petahana pilpres 2019 Jokowi membagikan cerita tentang metode dalam berkampanye, Presiden Joko Widodo menceritakan perjalanan politiknya dari mulai pertama kali mengikuti Pilkada di Solo hingga menjadi Presiden.

Cerita itu dimulai dari Pilkada tahun 2004, saat tak banyak orang mengenal Jokowi, ia melakukan metode door to door. Ia menemui warga dari pintu satu ke pintu lainnya.

"Door to door ke pintu-pintu. Pagi sampai tengah malam, pagi sampai subuh, terus seperti itu, tapi dapatnya cuma 37 persen. Enggak apa-apa, tapi yang penting menang," kata Jokowi disambut tepuk tangan dan tawa dari para hadirin di Indonesian Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Minggu (11/11/2018) malam.

Memasuki Pilkada selanjutnya, ia didorong untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Jokowi bercerita, awalnya ia enggan untuk mencalonkan diri. Saat itu ia ingin berniat kembali ke dunia usaha.

Tetapi, karena dorongan yang kuat dari berbagai pihak, Jokowi akhirnya yakin untuk bertarung di Pilkada DKI.

Jokowi pun melakukan metode kampanye yang dia sebut tak biasa. Jokowi tak ingin berkampanye dengan cara mengumpulkan massa di gedung dan mengeluarkan banyal uang, sehingga, metode door to door kembali ia terapkan.

Tapi, kali ini metode tersebut semakin ia perdalam. Usai mengunjungi warga, Jokowi menyalami mereka. Dengan bersalaman, Jokowi mengaku bisa merasakan apakah warga tersebut mendukungnya atau belum.

"Dari pintu ke pintu saya menjelaskan apa yang sudah saya lakukan. Di Solo ada kartu sehat, ada kartu pintar juga, pembangunan infrastruktur di kampung, ada pembangunan pasar, itu yang saya ceritakan berulang-ulang. Keluar (dari rumah warga) saya salami," kenang Jokowi.

"Waktu saya salaman, saya sudah bisa merasakan mana (warga) yang dukung, mana yang enggak," sambungnya.

Jokowi juga mengaku, bisa merasakan warga yang masih ragu untuk mendukungnya dari hanya bersalaman. Kepada warga yang masih ragu itu, Jokowi berusaha untuk lebih meyakinkan lagi.

Dengan cara yang demikian, kata Jokowi, bisa membawa dia akhirnya menduduki kursi pemerintahan tertinggi sebagai Presiden.

Selanjutnya, kepada seluruh kader dan simpatisan PSI yang hadir Jokowi berpesan supaya mereka melakukan hal yang sama. Apalagi, kader dan simpatisan PSI cenderung masih muda dan punya tenaga berlebih.

"Saya juga ingin bro dan sis melakukan itu, dari pintu ke pintu, door to door. Pertama biaya murah, yang kedua kita bisa silaturahim dengan masyarakat, bisa menyampaikan dengan apa yang kita kerjakan, apa yang menjadi visi," ujar Jokowi.

Bahkan, Jokowi juga ingin supaya dalam door to door-nya kader dan simpatisan PSI ikut menerapkan metode yang sama dengan kampanyenya, menyalami warga dan merasakan dukungan warga.

"Dari hati ke hati, dari pintu ke pintu, door to door. Tapi keluar dari situ jangan lupa disalami dan dirasakan, orang itu sudah mendukung belum," pungkasnya. (b/ma)