Jemaah Kembali Diingatkan Ikuti Aturan Penerbangan

By Admin

nusakini.com---Rencananya rombongan jemaah haji Indonesia gelombang kedua yang pertama dipulangkan ke Tanah Air adalah Jemaah yang tergabung dalam Kloter 35 Embarkasi Surabaya (SUB 35). Pesawat akan terbang pada Sabtu (1/10) pukul 03.25 waktu Arab Saudi dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Kepala Daerah Kerja Madinah, Nasrullah Jasam, mengatakan, pihaknya telah mengadakan pertemuan dengan maskapai penerbangan Garuda Indonesia, selain soal penimbangan barang bawaan jemaah, juga dibahas kesiapan dokumen exit card, boarding pass dan paspor jemaah, serta pemulangan jemaah lebih awal (tanazul), di antaranya karena pertimbangan kesehatan.

Terkait kesiapan dokumen itu, Nasrullah berharap jemaah haji mengikuti ketentuan yang sudah ditetapkan penerbangan internasional. Karena saat ini terkait prosesi haji, maka jemaah diimbau tidak membawa air zamzam dalam koper.

"Kami sudah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan dan H-1 akan dilakukan penimbangan koper," kata Nasrullah usai rapat persiapan pemulangan Jemaah haji gelombang kedua. Kamis (29/10/2016).

Nasrullah berharap, dengan penimbangan koper ini, urusan jemaah haji di bandara tinggal pengecekan imigrasi. Upaya ini akan lebih memperlancar kepulangan jemaah haji ke Tanah Air.

Menurut Nasrullah, sejumlah petugas juga disiapkan di bandara untuk melayani jemaah. Termasuk petugas dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) guna mengantisipasi bila jemaah kehilangan paspor.

"Jadi bisa dengan cepat dibuatkan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor)," tuturnya.

Sementara itu Maskapai Garuda Indonesia telah menyiapkan 12 pesawat untuk memulangkan jemaah haji Indonesia gelombang kedua dari Bandara Madinah ke Tanah Air. Pesawat yang disiapkan tersebut sama dengan yang digunakan untuk memulangkan jemaah haji gelombang pertama dari Bandara Jeddah ke Indonesia.

Senior Manager Hajj Oprational Service Management Garuda Indonesia, Syamsu Rizal, mengatakan, pesawat yang akan digunakan adalah enam Airbus 330, empat pesawat Boeing 777, dan dua Boeing 747-400. Kru pesawat juga sudah disiapkan, sedangkan petugas akan didatangkan secara bertahap dalam tiga shift dari Jeddah ke Madinah.

"Petugas akan mulai tiba nanti malam (Kamis)," kata Rizal usai pertemuan dengan Kepala Daker Madinah, Nasrullah Jasam dan para kepala seksi di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah.

Rizal menjelaskan, terkait berat maksimal barang bawaan jemaah, untuk koper dibatasi 32 kilogram, sedangkan tas tenteng 7 kilogram. Satu hari sebelum keberangkatan ke Tanah Air, koper jemaah haji akan ditimbang di masing-masing hotel.

Mengingat jarak hotel jemaah dengan Bandara Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah cukup dekat, Rizal berharap, pengurusan barang bawaan jemaah tidak ada kendala. Sebab, penimbangan sudah dilakukan di hotel dengan jadwal yang sudah tersusun.

Untuk itu, Rizal turut mengimbau agar jemaah haji tidak membawa barang melebihi berat yang sudah ditetapkan. Selain itu, tidak membawa air zamzam dalam koper.

Karena, Rizal melanjutkan, jemaah sudah disediakan air zamzam masing-masing sebanyak lima liter saat tiba di Tanah Air. Pengangkutan air zamzam ini sudah selesai dilakukan saat penerbangan tanpa penumpang (empty flight) ke Tanah Air, usai mengangkut jemaah haji ke Tanah Suci.

"Serah terima air zamzam juga sudah dilakukan dengan PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji)," ujar Rizal.

Menurut Rizal, jika kedapatan mengangkut air zamzam dalam koper jemaah haji, Garuda akan terkena penalti dari otoritas perhubungan pemerintah Arab Saudi. Karena, dalam perjanjian, air zamzam akan diangkut saat penerbangan tanpa penumpang. (p/ab)