Jemaah Haji Khusus Kembali ke Tanah Air: 5 Dirawat di Saudi, 21 Wafat

By Admin


nusakini.com-Makkah-Jadwal pemulangan rombongan jemaah haji khusus ke Indonesia dari Tanah Suci telah berakhir. Kendati demikian, lima dari total rombongan yang berangkat tahun ini masih dirawat di rumah sakit. 

Tim Media Center Haji (MCH) Daker Madinah melaporkan, jumlah jemaah dan petugas dari Penyelenggara Ibadah Haji khusus (PIHK) yang meninggalkan Tanah Suci sebanyak 16.814 orang atau 99,8 persen dari jemaah haji khusus yang tiba di Arab Saudi yang berjumlah 16.840 orang.  

Angka itu termasuk satu orang jemaah PT Primas (Kosorsium PT Dewi Serasi) yang wafat di atas pesawat sebelum mendarat di Tanah Air. Selain itu masih terdapat lima jemaah yang menjalani perawatan medis di rumah sakit Arab Saudi. 

Empat dari jemaah yang sakit dirawat di Madinah, sedangkan satu orang dirawat di Makkah. Sementara itu 21 orang jemaah haji khusus wafat selama di Arab Saudi. 

“Kita bersyukur bahwa proses pemulangan jemaah haji khusus telah selesai, meskipun kita tetap berharap bahwa kelima jemaah yang sakit dapat segera dipulangkan ke tengah keluarga mereka. Kita bersyukur karena secara umum proses pemulangan relatif lancar,” kata Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat di Madinah, Jumat (14/09). 

Arsyad berharap, PIHK tidak berpuas diri dengan sukses penyelenggaraan haji khusus tahun ini. Masih banyak sisi yang perlu ditingkatkan, misalnya mengenai pengaturan barang bawaan jemaah. 

Lebih lanjut, Arsyad berpesan agar ke depan PIHK dapat memperkuat tim penanganan barang bawaan jemaah agar kasus tercecernya barang bawaan dapat diminimalisir. 

Ia menekankan, keberadaan tim penanganan barang jemaah asosiasi yang sangat membantu para anggotanya. Bukan hanya mengurusi masalah handling, tetapi juga mengarahkan pada jemaah di bandara dan penghubung dengan petugas Daker Bandara.  

“Masalahnya tidak semua asosiasi mempunyai tim handling, dan bahkan tidak semua PIHK bersedia menggunakan tim handling yang disiapkan oleh asosiasi. Ini disayangakan karena keberadaan mereka cukup membantu,” ujarnya 

Sementara Kepala Seksi Pengawasan PIHK Daker Bandara Zakaria Anshori menambahkan, proses kepulangan jemaah berlangsung selama 17 hari. Dimulai pada 26 Agustus 2018 dengan pemulangan jemaah dari PT Ananda Nurul Haromain hingga 11 September 2018 dengan pemulangan jamaah dari PT Madani Prabu Jaya. 

Meski begitu, jumlah hari kepulangan itu bertambah menjadi 19 hari karena adanya jemaah yang sakit. Jemaah sakit tersebut baru bisa dipulangkan pada Kamis (13/09). Di antara jemaah sakit tersebut yaitu dua orang jemaah PT Al Haramain Jaya Wisata yang dipulangkan melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz, Madinah. 

Menurut Zakaria, pemulangan jemaah haji khusus tetap menggunakan delapan maskapai penerbangan. Di antaranya Garuda Indonesia (GA), Saudia (SV), Emirates (EK), Ettihad (EY), Turkish (TK), Scoot Tiger (TR), Oman Air (WY), dan SriLanka (UL). 

Saudia Airline mendominasi pengangkutan jamaah haji dengan memulangkan 9.015 jamaah (53,6 persen). Jumlah itu lebih banyak dibandingkan yang diangkut pada fase kedatangan sebanyak 8.955 jamaah atau 53,2 persen dari total jemaah haji khusus.  

Jemaah haji khusus kebanyakan diberangkatkan dari Saudi melalui Bandara King Abdulaziz Jeddah. Yakni sebanyak 12.860 orang atau 76,5 persen. Sisanya sebanyak 3.954 orang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdulaziz di Madinah. 

Di sisi lain, Kepala Bidang Pengawasan Haji Khusus PPIH Arab Saudi Mulyo Widodo juga mengingatkan bahwa tugas PIHK belum sepenuhnya selesai. Masih terdapat lima jemaah yang terpaksa ditinggal karena sedang sakit.  

PIHK harus tetap memulangkan mereka apabila kesehatan mereka sudah memungkinkan. “Kami akan memonitor perkembangan mereka dan memastikan mereka akan dipulangkan setelah laik terbang secara medis," tegasnya usai melepas rombongan terakhir yang tergabung bersama PT Kaisa Rossie yang terbang melalui Bandara Jeddah.(p/ab)