Jelang Ramadan dan Idul Fitri, Ini Langkah Sinergi Kementan-Kemendag

By Admin


nusakini.com - Jelang bulan suci Ramadan yang diperkirakan jatuh pada bulam Mei dan Hari Raya idul Fitri, pemerintah terus melakukan upaya maksimal memberi pelayanan terbaik bagi rakyat.

Dalam sektor pertanian dan perdangan, khususnya terkait pangan, Kementerian Perdahangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) terus berkoordinasi dan bersinergi secara maksimal.

Salah satunya adalah dengan menyiapkan aturan agar tidak terjadi praktik penimbunan. Tingginya konsumsi masyarakat pada momen ini yang membuat pedagang kerap berbuat curang.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyampaikan akan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) terkait distributor bahan pokok untuk wajib melaporkan stok. Peraturan wajib lapor ini, lanjutnya, dibuat dikarenakan selama ini terus ditemukan praktik penimbunan jelang Ramadan sehingga menyebabkan harga melambung.  

"Ini untuk cegah penimbunan spekulasi karna pada dasarnya itulah yang terjadi pada waktu yang lalu," tegas Mendag, Senin (27/3/2017) 

Sementara itu, untuk menjaga stabilitas harga pangan, pihaknya bersama Kementerian Pertanian (Kementan) sudah bersinergi membuat tim yang nantinya akan turun ke lapangan untuk mengecek harga pangan. 

"Tim Kemedag dan Kemantan akan turun ke lapangan dan akan mengundang Disperindag dan dinas pertanian di provinsi untuk membahas bahan pokok dan perkembangan harga," tuturnya. 

Selain hal di atas, pemerintah juga sudah menyiapkan sejumlah terobosan strategi lain yang diyakini mampu mengantisipasi kemungkinan yang terjadi terkait pangan jelang Ramadan.  

Strategi tersebut antara lain: Menteri Pertanian, (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa stok pangan dalam kategori cukup dalam menyambut Lebaran mendatang. Bahkan, stok yang ada belum pernah terjadi di Indonesia sebelumnya.

Stok beras Tanah Air saat ini mencapai 1,9 juta ton atau cukup untuk 8 bulan ke depan. Menteri Amran menjamin harga beras akan stabil di Lebaran mendatang. 

"Harga bawang mulai turun dan kita minta Bulog serap cepat. Stok Bulog 2.000 ton dan ini tidak pernah terjadi sebelumnya," kata Menteri Amran. 

Sedang pada stok daging, Mentan Amran mengatakan stok daging aman sampai Lebaran mendatang. Saat ini pemerintah memiliki stok daging mencapai 40.000 ton dan akan ditambah menjadi 50.000 ton melalui impor.

"Kita impor dengan melihat situasi harga di pasar. Yang jelas 40.000 sudah siap, itu setara dengan 200.000 ekor sapi. Ini besar sekali. Ini daging sapi dan daging kerbau yang penting proteinnya," kata Menteri Amran. 

Hingga Ramadan datang, dirinya memperkirakan kebutuhan akan konsumsi daging mencapai 30.000 ton. Maka dari itu, dia pede hingga menjelang Ramadan stok aman. 

"Tapi itu harus antisipasi harga bergejolak. Lebih baik kita antisipasi dari awal. Kita lanjutkan rencana impor kemarin”, pungkasnya. (p/mk)