Jawa Barat Dominasi Hari Ke-6 Wawancara Top 99

By Admin

nusakini.com--Lima inovasi dari Provinsi Jawa Barat mendominasi hari ke-6 sesi pertama Wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik, di Kantor Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Jakarta, Senin (16/07). Lima gebrakan ini terdiri dari satu inovasi Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dua inovasi dari Pemkab Bogor, serta dua inovasi yang diciptakan Pemkot Bandung. 

Inovasi Motekar (Motivator Ketahanan Keluarga) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AK) Pemprov Bandung membuka sesi ini. Sekda Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengungkapkan, Pemprov Jawa Barat menilai pentingnya penguatan ketahanan keluarga untuk mengatasi permasalahan sosial di masyarakat terkait urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak seperti kekerasan terhadap perempuan dan anak, perdagangan orang (trafficking), maupun tingkat perceraian yang mengalami peningkatan signifikan di Jawa Barat.

Motivator ini dipilih dari keluarga yang baik secara ekonomi dan sosial untuk memberikan solusi kepada keluarga-keluarga yang memiliki masalah. Sebelum dijadikan Motekar, mereka terlebih dulu dilatih oleh pihak pemerintah daerah. 

Inovasi kedua adalah Si Keren (Sistem Pengujian Kendaraan Bermotor) yang diciptakan Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor. Program ini menggunakan Barcode, SMS Gateway, Based on Photo, Pengawasan Berbasis Smartphone, Identifikasi Berbasis kamera untuk pembuatan Sistem Informasi Manajemen dan database kendaraan yang terintegrasi. Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan, Si Keren ini bisa mereduksi pemalsuan dokumen uji kir yang bisa menyebabkan kecelakaan. Dengan penerapan Si Keren proses pelayanan publik kepada masyarakat lebih efektif, efisien, dapat dipertanggung jawabkan.  

Masih dari Kabupaten Bogor, inovasi ketiga diciptakan oleh RSUD Ciawi yang bernama Utilitasi Dashboard. Menurut Nurhayanti, adanya dashboard ketersediaan tempat tidur ini dapat diketahui langsung keberadaan tempat tidur yang kosong baik oleh petugas rumah sakit, pasien, keluarga pasien, masyarakat luas maupun rumah sakit lain yang akan merujuk pasien. Bagi masyarakat luas untuk melihat tempat tidur yang kosong di RSUD Ciawi dapat langsung mengakses melalui website: faskes.bpjs.kesehatan.go.id. 

Inovasi berikutnya adalah e-SATRIA (Self Assessment Tax Reporting Application) milik Pemkot Bandung melalui Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (BPPD). terobosan digital ini dijelaskan langsung oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil. Menurut pria yang akrab disapa Kang Emil ini, e-SATRIA mempermudah segala urusan pembayaran pajak dengan memutus sistem transaksi tatap mukaantara wajib pajak dengan pegawai yang kerap menjadi celah pungli. 

Sesi pertama ini ditutup oleh inovasi bernama Mini Lab Food Security yang juga diciptakan oleh pemerintah Kota Bunga ini melalui Dinas Pangan dan Pertanian. Kang Emil menerangkan, hal yang membuat program ini unik adalah Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung merupakan yang pertama di Indonesia melaksanakan pengawasan mutu dan keamanan pangan segar melalui penyediaan mini lab food security di pasar modern dan pasar tradisional. 

Kegiatan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan Segar (beras, daging, telur, susu, ikan, sayuran, dan buah-buahan) adalah kegiatan yang sangat penting dalam rangka meningkatkan mutu dan keamanan pangan, agar memenuhi kriteria Halal, Aman, Utuh, dan Sehat (HAUS).  

Kang Emil, yang menjadi Gubernur Jawa Barat terpilih ini menekankan kewajiban pemerintah memang memberikan inovasi yang memudahkan masayrakat luas. Nantinya, menurut dia, inovasi-inovasi yang baik dari sejumlah pemda di Jawa Barat akan diaplikasikan ke seluruh daerah di Tanah Pasundan ini. "Inovasi ini adalah karena kebutuhan, bukan sekadar karena perlombaan," tegas Kang Emil, usai sesi pertama wawancara Top 99 Inovasi Pelayanan Publik.(p/ab)