nusakini.com - Jakarta - Pemerintah Jawa Tengah mendapat tawaran menari dari Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk melakukan pembangunan 5.000 ‘homestay’ (pondokan) serta 5.000 toilet bersih di sekitar lokasi tujuan wisata di provinsi ini.

Menurut Menpar Arief dalam keterangan persnya, Sabtu (16/4/2016), tawaran ini telah disampaikan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Semarang Hendi Hendrar Prihadi pada acara "Semarang Great Sale dan Night Carnival 2016" di Balairung Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata baru-baru ini.

Menpar Arief Yahya menawarkan paket kredit "super ringan" kepemilikan homestay dan kredit kepemilikan toilet bersih. Menpar juga memberi opsi jatah 5.000 homestay dan 5.000 toilet bersih di Jawa Tengah. 

Syarat untuk "homestay" sangat mudah, total kredit Rp150 juta, uang muka satu persen atau Rp1,5 juta, cicilan selama 20 tahun fix (tidak berubah-ubah), bunga lima persen atau nilai cicilan tidak lebih dari Rp 800 ribu. Arsitektur pondokannya menggunakan gaya Nusantara, disesuaikan dengan desain rumah adat masing-masing. 

Adapun, untuk usaha toilet bersih, dikelola oleh UMKM, yang berada di kawasan pariwisata. Fasilitas toiletnya harus standar, bersih dan wangi serta tidak jorok. 

"Saya sudah menghitung, jika sekali orang masuk Rp2.000 maka satu tahun saja sudah bisa nutup biaya. Ini menguntungkan masyarakat, menguntungkan UMKM, menguntung pariwisata, menguntungkan costumer atau pengguna," kata Menpar. (ip/mk)