Jadi Finalis MTE 2017, Siswa MAN 1 Yogyakarta Siap Berlaga di Malaysia

By Admin

nusakini.com-- Tiga siswa MAN 1 Yogyakarta berhasil menjadi finalis dalam Malaysia Technology Expo (MTE) 2017. Untuk itu, mereka akan mempresentasikan hasil penelitiannya pada even yang akan digelar di Putra World Trade Center (PWTC), Malaysia, pada 16-18 Februari mendatang. 

Ketiga siswa MAN 1 Yogyakarta tersebut adalah Zhahdo Bintang Ramadhan, M. Hanif Nursamsul, dan Farkhan Atoillah. Melalui karya penelitian yang berjudul Antibacterial Batiq Textiles, ketiganya akan menjadi salah satu finalis kategori Peneliti Belia pada ajang yang dikuti tim dari berbagai negara. 

Mereka menciptakan aplikasi nanopartikel perak sebagai agen alternatif pelapis antibakteri dan pelindung warna kain batik. Karya siswa ini terbukti mampu melindungi warna kain batik agar tidak luntur. 

"Batik kan salah satu budaya Indonesia. Biasanya warnanya gampang luntur, akhirnya kami mencoba membuat inovasi untuk melindungi warna kain batik agar tidak luntur," terang Zhahdo bersama rekan setimnya didampingi Kepala MAN 1 Yogyakarta, Wiranto Prasetyahadi dan Waka Humas Hartiningsih, di Yogyakarta, Jumat (27/1) pekan lalu. 

Zhahdo menambahkan, karya yang dibuatnya berbasis produk yang diharapkan akan bermanfaat untuk masyarakat. Cara penggunaannya sangat mudah, kain batik hanya tinggal dicelupkan ke dalam cairan nanopartikel perak. Produk ini akan mampu melindungi warna kain untuk beberapa bulan. Setelah enam bulan, kain batik disarankan dicelupkan kembali agar warna tetap terlindungi. 

Karya ini sebelumnya juga lolos menjadi salah satu finalis Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI). Gagal meraih medali pada ajang tersebut, Zhahdo dan rekan rekannya mencoba mendaftarkan kembali karya mereka ke MTE setelah dilakukan beberapa perbaikan, khususnya pada uji validasi. 

"Sebelumnya menjadi finalis OPSI. Setelah itu kami dapat informasi event ini, kemudian coba daftar. Dan akhirnya dipanggil menjadi finalis. Ada evaluasi setelah gagal di OPSI, khususnya pada uji validasi, seperti uji kucek," ujar siswa pencipta Jaket Anti Air (waterproof) dan peraih medali emas dalam Festival Inovasi Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2016 ini. 

Keikutsertaan mereka pada ajang internasional, diharapkan dapat memperkenalkan inovasi siswa Indonesia di level internasional. Terlebih, karya ini bermanfaat melindungi kain batik yang merupakan kekayaan budaya Indonesia. 

"Kami berharap, penelitian ini dikenal di tingkat internasional. Kami melakukan penelitian di lab kimia madrasah, lab UIN Sunan Kalijaga, dan lab UII," ujar Farhan yang diamini Zhahdo dan Hanif. 

Kepala MAN 1 Yogyakarta Wiranto mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih siswa-siswanya, apalagi sampai pada level internasional. Menurutnya, prestasi ini diraih dengan kerja keras berbagai pihak. "Ketiga siswa ini merupakan hasil binaan madrasah ini selama hampir tiga tahun," ungkap Wiranto. 

"Tentunya sangat bangga dengan prestasi ini, siswa madrasah bisa berprestasi internasional. Sesuai program madrasah, tahun lalu kita sudah berprestasi di tingkat nasional, tahun 2017 ini kita tingkatkan di level internasional. Kami akan selalu support dananya," imbuh Wiranto lagi. 

Wiranto juga berharap, produk penelitian siswa siswanya ini akan ditindaklanjuti dengan mengurus hak paten. Selanjutnya, dapat diproduksi secara massal agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Namun, saat ini pihaknya masih fokus mempersiapkan diri menghadapi ajang internasional ini. (p/ab)