nusakini.com - Ada yang menarik perhatian Menteri Pertanian, Amran Sulaiman ketika sessi tanya jawab setelah memberikan kuliah umum dihadapan ribuan mahasiswa baru Institut Pertanian Bogor (IPB), pada Selasa 14 Agustus 2018.

Adalah Handri Dwi Agung, pemuda asal Jombang yang biasa dipanggil Handri ini tercatat menjadi mahasiswa IPB melalui jalur seleksi Ketua OSIS. Handri sendiri sebelumnya pernah menjabat sebagai Ketua OSIS SMA 2 Jombang. Selain aktif di OSIS, kemampuan akademik Handri juga cukup membanggakan. Dua hal itulah yang kemudian menjadi tiket untuk melanjutkan studinya di kampus IPB Darmaga.

Melalui jalur ini, IPB mengharapkan Handri dan mahasiswa lainnya menjadi pemimpin-pemimpin yang memiliki intelektual tinggi, atau intelektual yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Dan hal itu sudah dibuktikan Handri dengan kepeduliannya menyampaikan permasalahan yang membelit hampir sebagian besar petani tebu di Jombang termasuk yang dialami ibunya sendiri. 

Handri menjelaskan bahwa petani tebu Jombang kerap mengalami kesulitan mendapatkan pupuk dan surat perintah tebang angkut. “Walaupun surat perintah tebang angkut dimiliki, tapi jadwalnya tidak menentu. Ini yang membuat petani mengalami kerugian karena kualitas tebu akan menurun”, tuturnya.

Mendapati informasi tersebut, Menteri Amran Sulaiman menurunkan jajarannya untuk menggali informasi lebih dalam dan kondisi faktual di lapangan. Kamis, 22 Agustus 2018, rombongan dari Kementan yang terdiri dari Ardi Praptono, Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan, Baran Wirawan, Tenaga Ahli Menteri Pertanian didampingi beberapa staff mengunjungi kediaman Ibu Isnaini, petani tebu yang juga orang tua dari Handri. 

Ibu Isnaini tidak menyangka bahwa Pemerintah ternyata memberikan perhatian. Isnaeni yang sejak tahun 1999 menjadi single parents bagi kedua anaknya memanfaatkan hal tersebut untuk menuturkan kesulitan-kesulitan dan harapannya bagi perbaikan petani tebu di Jombang.

“Selama petani menerapkan teknik budidaya yang baik dan benar, Insyaa Allah Bu Isnaini dan yang lain akan mendapatkan hasil yang memuaskan. Walaupun memang harus diakui, permasalahan tebu ini kompleks dan saling berkaitan”, Baran Wirawan yang juga sebagai akademisi IPB memberikan masukan.

Sementara itu, Ardi Praptono menambahkan bahwa untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas, petani juga diharapkan menggunakan benih unggul yang sesuai varietas yang direkomendasikan sehingga tak ada lagi petani yang mengalihkan usahanya ke komoditas lain yang dianggap lebih menguntungkan. (zk/eg)