Inovasi PTSP Kemenag Jateng, dari Bahasa Jawa hingga Notifikasi Layanan

By Admin


nusakini.com-Semarang-Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kanwil Kemenag Jawa Tengah (Jateng), Senin (31/12). Kantor layanan Kemenag Jawa Tengah ini menjadi PTSP ke-34 untuk tingkat provinsi.  

Sebagai PTSP Kemenag Provinsi yang paling akhir diresmikan, Kemenag Jawa Tengah menghadirkan sejumlah inovasi. "Meski paling akhir, kami telah melakukan beberapa inovasi," tutur Farhani di hadapan Menag Lukman Saifuddin.  

Pertama, jumlah layanan PTSP Kemenag Jateng termasuk yang terbanyak. "Hampir dua ratusan layanan telah disediakan oleh PTSP Kemenag Jateng," imbuhnya. 

Berdasarkan modul pelayanan PTSP Kemenag Jateng, tercatat ada 198 jenis layanan. Hal itu mulai dari layanan permohonan rohaniwan, layanan madrasah, zakat wakaf, konsultasi pernikahan, hingga layanan terkait haji dan umrah.  

Durasi penyelesaian layanan pun bervariasi. Mulai dari one day service hingga hitungan Minggu. "Itu tergantung dengan SOP yang sudah ditetapkan. Tapi, karena semua sudah di PTSP kan, maka masyarakat memiliki kepastian durasi tersebut," ujarnya.  

Inovasi kedua, PTSP Kemenag Jateng memberikan layanan notifikasi bagi customer maupun bagi operator layanan. Menurut Kasubag Inmas Kanwil Kemenag Jawa Tengah Afief Mundzir, notifikasi bagi customer terdiri dari dua jenis, yakni: SMS Gateway dan aplikasi android. Semua permohonan yang sudah divalidasi oleh front office dapat ditracking (ditelusur) alur berkas pengajuannya sudah sampai di mana.  

“Jadi semua pemohon layanan harus meningggalkan nomor handphone untuk keperluan ini dan dapat mengetahui sejauhmana pengajuan layanannya diproses,” jelas Afief. 

Ketika ada permohonan masuk ke front office PTSP, notifikasi juga dikirimkan kepada penyedia layanan. Dalam hal ini, bidang-bidang yang ada di Kanwil Kemenag.

Notifikasi serta berkas permohonan tersebut langsung bisa ditindaklanjuti oleh pihak berwenang, melalui aplikasi mobile para petugas. “Meskipun petugas sedang tidak ada di kantor atau tidak ditempat karena keperluan dinas, mereka tetap menerima dan bisa menyelesaikan tugasnya atas permohonan tadi,” imbuhnya. 

Inovasi ketiga, mesin antrian yang digunakan memakai tiga bahasa, yaitu: Bahasa Indonesia, Bahasa Arab dan Bahasa Jawa. "Ini agar memperlihatkan identitas kita, dan mendekatkan diri kepada masyarakat yang sehari-hari menggunakan bahasa Jawa," jelas Afief.  

Terakhir, layanan PTSP Kanwil berbasis aplikasi yang dikembangkan tanpa biaya alias gratis. Aplikasi ini ke depan akan diintegrasikan dengan PTSP Kankemenag Kab/ Kota. Saat ini, dari 35 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, sudah ada 10 Kemenag Kabupaten/Kota yang memiliki layanan PTSP.  

"Di tahun 2019, kita dorong layanan PTSP ini ada di seluruh kabupaten / kota. Dan terintegrasi semuanya," tutur Kakanwil.  

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengapresiasi inovasi yang dilakukan Kanwil Kemenag Jateng. Ia pun berpesan agar segera menginformasikan inovasi tersebut kepada masyarakat Jateng.  

“Gunakan media informasi yang ada untuk dapat meneruskan informasi ini, agar masyarakat dapat mengetahui dan menikmati layanan PTSP Kanwil,” pintanya.(p/ab)