Ini Tiga Ajakan Menag Tentang Proyeksi Hasil Penelitian

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengajak semua peneliti Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama untuk memproyeksikan hasil-hasil penelitiannya pada tiga hal.   

“Saya mengajak kepada semua peneliti, agar kita proyeksikan hasil penelitiannya pada tiga hal,” kata Menag Lukman di hadapan 180 peneliti pada temu peneliti Kemenag di Serpong, Jum’at (13/07). 

Pertama, kata Menag, hasil penelitian harus mempunyai nilai kebermanfaatan. Peneliti harus dapat memilih kajian, riset, penelitian, yang memiliki dampak langsung kepada masyarakat. “Aspek manfaat ini sangat penting,” tambah Menag. 

Dari nilai manfaat ini, lanjut Menag Lukman, proyeksi kedua harus memiliki relevansi. Maksudnya, hasil penelitian harus memilki konteks dalam kehidupan kekinian, bukan penelitian yang diawang-awang. 

Ketiga, adalah harus mempunyai kualitas. Kualitas dalam suatu hasil riset, penelitian harus juga menjadi bagian yang penting. “Mari kita tingkatkan kualitas kita,” ajak Menag. 

Bagi Menag Lukman, manfaat itu ada tiga unsur. Pertama, dia harus membawa manfaat bagi internal Kemenag. Karena Balitbang adalah bagian yang tidak dapat terpisahkan dari Kemenag, sebagai pemasok kebijakan, tidak hanya sebagai pengumpul data, tapi riset yang menghasilkan program kebijakan. 

Kedua, manfaat bagi dunia akademik. Penelitian yang dihasilkan harus memiliki urgensi yang tinggi, sehingga mendapat rekognisi dari dunia akademik. Lalu yang ketiga, adalah manfaat bagi publik, masyarakat secara umum. 

“Semoga ketiganya bisa kita raih, minimal ada kebermanfaatan itu, bukan hanya sekedar pajangan pada rak-rak buku yang ada. Tiga hal tersebut harus dicermati betul,” tukas Menag. 

Diakui Menag Lukman, bahwa banyak kritik, saran dari luar terhadap Balitbang Kemenag, yang masih banyak melakukan riset yang sifatnya mengumpulkan data. Data itu penting, namun apa yang perlu dilakukan setelah penelitian juga harus dilakukan.  

Menag mencontohkan penelitian tentang potensi radikalisme di madrasah dan perguruan tinggi. “Ini perlu riset, penelitian, dan kajian,” kata Menag. 

“Saya berharap temu peneliti ini menjadi suatu wadah penguatan kualitas peneliti, kualitas mutu hasil penelitian, peningkatan kapasitas kelembagaan infrastruktur dibangun dengan baik. Kita dipandang dunia sebagai dapur semua penelitian dalam kehidupan keagamaan di bangsa dan dunia,” kata Menag. 

Dikatakan Menag, dunia melihat Indonesia sebagai rool model dalam menata kehidupan keagamaannya. Dunia melihat bagaimana Indonesia mengelola haji dengan baik. Dunia melihat bagaimana Indonesia dalam mengelola dunia Pendidikan. 

“Betapa besar tanggungjawab kita. Makna peneliti dan hasil penelitian itu sangat luar biasa. Betapa pentingnya kerja ilmiah, riset, penelitian yang dilakukan Balitbang. Terimakasih karena saudara-saudara semua sudah menjadi bagian Kemenag yang strategis,” tutup Menag.(p/ab)