nusakini.com-- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) memberikan sejumlah solusi atas munculnya potensi titik api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan. 

Dia mengatakan, pertama adalah tindakan cepat dari pemerintah daerah untuk mengantisipasi munculnya titik api di wilayah mereka. 

“Jika di daerah itu ada titik api, segera pemda untuk membuat keputusan dalam keadaan darurat,” kata Tjahjo belum lama ini. 

Mendagri mengungkapkan, dalam mengusut masalah kebakaran hutan dan lahan ini, pemda diminta berkoordinasi dan menyampaikan keputusan darurat tersebut kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPP). 

• Kebakaran Hutan Spanyol: 20 Orang Terluka karena Lompat dari Kereta
• Ketua PBB: Manusia Hadapi 'Bunuh Diri Kolektif' dengan Krisis Iklim
• 2 Orang Hilang akibat Kebakaran Hutan di Colorado
• Puluhan Ribu Warga Dievakuasi dari Colorado karena Kebakaran Hutan Besar
• Pesawat Rusia yang Ditugaskan Padamkan Kebakaran Hutan, Jatuh di Turki

Terkait dengan pos alokasi anggaran, Pemda dapat menyampaikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup. 

“Selama ini di daerah belum adanya pos anggara, jika ada satu titik api segera cepat bertindak, agar pusat cepat membantu segera sampaikan ke Kementerian Lingkungan Hidup,” ujar Tjahjo. 

Menurut Tjahjo, terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) ini disebabkan oleh beberapa hal seperti faktor angin, kondisi alam seperti gambut, serta pembakaran disengaja oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. 

Dalam hal ini, Mendagri meminta harus adanya pengawasan yang tepat dari semua pihak. Dan Mendagri juga menyarankan kawasan-kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI) untuk diperluas. 

“Kemarin saya keliling Riau, kalau bisa satu hektar HTI dan ada satu hektar juga hutam alam, sehingga alam tidak terganggu,” tutup Tjahjo.⁠⁠⁠⁠(p/ab)