nusakini.com - Jakarta - Effendi Gazali, Peneliti komunikasi  politik dari Cornell University, New York, USA dan Radboud University, Nijmegen, Netherlands ternyata telah lama menjadi pengagum sosok calon Gubernur Sulsel nomor urut 3, Prof. Nurdin Abdullah.

Dirinya mengakui sangat mengagumi ketokohan Prof. Nurdin Abdullah, baik sebagai seorang akademisi (guru besar Universitas Hasanuddin -red), maupun sebagai tokoh politik di Indonesia yang menjabat sebagai Bupati Bantaeng Sulsel dua periode.

Bagi Dek Pendi, demikian sapaan karib Effendi Gazali, sosok Prof. Nurdin Abdullah bukan hanya seorang akademisi dan seorang guru besar di sebuah universitas ternama di Indonesia (Universitas Hasanuddin -red), tetapi Prof. Nurdin adalah sebuah nama besar yang mampu membangun daerah yang dipimpinnya. Ketokohan Prof. Nurdin Abdullah bisa dengan gampang dijejak dari track record-nya selama memimpin kabupaten Bantaeng.

"Barangkali dia hanya kurang diangkat oleh media nasional dan tidak menjadi 'media darling', sehingga sepak terjangnya secara nasional kurang diketahui", ujarnya, Sabtu (9/6/2018)

Effendi mengatakan nama Prof. Nurdin Abdullah kalah dibanding tokoh-tokoh nasional lain yang melejit memang karena faktor pemberitaan media yang kurang mengangkat namanya. Namun dalam hal prestasi serta kemampuannya membuat terobosan kebijakan yang bernas dan berpihak pada rakyat menjadikan Prof. Nurdin Abdullah seorang tokoh yang sangat dicintai masyarakat di daerah yang dipimpinnya.

• Tak Dianggap NH di Pilgub Sulsel, Taufan Pawe Tertawa
• Kabar Mengejutkan, NH Tak Maju di Pilgub Sulsel
• NasDem Sulsel Putuskan RMS Calon Tunggal di Pilgub Mendatang
• Ini Tokoh yang Digadang-Gadang dalam Kontestasi Pilgub Sulsel
• Terbukti Terima Suap, Nurdin Abdullah Divonis 5 Tahun Penjara

"Kemampuannya dalam hal memahami orang miskin dan upayanya mengangkat harkat dan kesejahteraan rakyat kecil, masyarakat miskin Nurdin Abdullah berdiri digarda depan. Keberpihakannya pada rakyat kecil sangat mengagumkan", kata Effendi.

Menurut Effendi, selama kepemimpinannya di Bantaeng dua periode, Nurdin Abdullah mampu membawa daerah tersebut dari daerah yang tergolong tertinggal menjadi daerah yang sangat diminati investor.

Pembuktian kinerja brilian ini, kata Effendi, bukan hanya dilihat dari pembangunan fisik dan infrastruktur semata namun juga pembangunan sumberdaya manusia yang berjalan simultan serta saling menguatkan

"Di sini, Prof. Nurdin Abdullah telah membuktikan bahwa membangun daerah bukan berarti lebih banyak membangun fisik semata, namun semuanya harus selaras dengan pembangunan manusia. Dan yang terpenting keberpihakannya pada nasib rakyat miskin menjadi prioritas kebijakannya", ujarnya.

Effendi menambahkan, dalam hal mengembang amanah, Nurdin Abdullah mempunya magnet tersendiri yang tidak dimiliki tokoh-tokoh lain di negeri ini.

"Lihatlah perjalanannya dalam menjawab  amanah yang diberikan dan bagaimana menggunakan 'kuasa, dengan cara yang sangat manusiawi dan humanis. Dekat dengan rakyat dan memahami keinginan terdalam masyarakat yang dipimpinnya", pungkasnya.*(p/ma)