Ini Jawaban Standar Ala Robert Setiap Kali PSM Kalah

By Admin

nusakini.com--Bersama Robert Alberts, PSM Makassar menelan tiga kekalahan beruntun di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016. Dua dari tiga kekalahan itu terjadi di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin yakni ditekuk Arema Cronus 0-1 dan takluk dari Pusamania Borneo FC 0-2. 

Seusai pertandingan pada jumpa media, jawaban Robert selalu sama ketika dimintai komentar soal kekalahan skuatnya. Pelatih asal Belanda ini selalu bilang, meski kalah timnya sudah tampil bagus di setiap pertandingan. "Dan harus dicatat, pemain yang ada sekarang bukan pemain pilihan saya," ujarnya.

Padahal mayoritas pelatih asing di TSC 2016 diantaranya Dragan Djukanovic (Borneo FC) dan Milomir Seslija (Arema Cronus) datang ke klub barunya saat materi pemain sudah tersedia.

Selain itu, Robert terkesan menjadikan pemain asing di PSM sebagai kambing hitam penyebab tiga kekalahan beruntun Juku Eja. Yang paling nyata adalah pernyataan terbuka Robert ke media terkait penampilan Alex Silva (Brasil) dan Boman Aime (Pantai Gading).

Alex misalnya, pada jumpa media usai PSM dikalahkan Sriwijaya FC 0-1 di Palembang, Robert mengungkapkan mantan gelandang timnas Brasil U-20 ini tidak lebih baik dari pemain lokal. Itu alasan Robert ketika ditanya wartawan mengapa dirinya tidak memainkan Alex di Palembang.

Padahal kontribusi Alex selama tampil bersama PSM cukup signifikan. Pada partai perdana melawan Semen Padang, tendangan keras Alex gagal diblok sempurna oleh Jandia Putra (kiper SP) sehingga Ferdinand Sinaga berhasil memanfaatkan bola rebound itu menjadi gol.

Selanjutnya, melawan Persela Lamongan, gol Alex jadi gol terbaik pekan kedua di TSC. Melawan Barito Putera, pelatih Mundari Karya tanpa sungkan menyebut Alex sebagai penyebab kekalahan 0-1 skuatnya dari PSM.

Saat PSM menahan seri 1-1 PS TNI di Stadion Pakansari, Alex pun memberi kontribusi pada gol yang diciptakan Rasyid Bakri. Terakhir melawan Arema, Alex jadi target lawan untuk dimatikan. Berkali-kali Raphael Maitimo dan Hamka Hamzah bergantian melakukan pelanggaran terhadap Alex.

Kontribusi Alex di PSM itulah yang membuat pelatih Borneo FC, Dragan Djukanovic mengaku sangat senang ketika mengetahui gelandang lincah ini tidak lagi bersama PSM. Dan, hasilnya, tanpa gelandang kreatif, PSM takluk 0-2 dari Borneo FC.

Begitu pun dengan Boman. Bek yang paling sering jadi starter PSM ini dinilai Robert tidak layak bermain di PSM. Pada jumpa media usai PSM kalah dari Borneo FC, Kamis (23/6), Robert tanpa sungkan mengungkapkan penampilan Boman jauh dari harapan. "Seharusnya, sebagai pemain asing, kontribusi Boman harus lebih besar dibandingkan pemain lokal," tutur Robert.

Pernyataan Robert ini bisa diartikan Boman yang membawa PSM lolos dari degradasi pada LSI 2014 ini harus siap menerima nasib yang sama dengan Alex, Lamine Diarrasouba (Pantai Gading) dan Paulo Martins (Timor Leste) yang lebih dulu didepak Robert.

Kalau Boman terlempar, ini akan mempermulus jalan empat pemain asing bawaan Robert yakni Kwon Jun, Luis Ricardo, Wiliam Pluim dan Ronald Hikspoors bergabung di PSM. Apalagi, manajemen PSM sudah berkomitmen memberi kebebasan buat Robert memilih pemain. (ab)