nusakini.com--Pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur. Fokusnya adalah pembangunan jalan, pelabuhan, bandara, serta listrik. 

"Fokusnya di transportasi, perhubungan karena nya dampak besar kepada biaya logistik, kena macet, betapa banyak waktu dan tenaga yang hilang. Bidang listrik, energi. Kita mau bangun industri, jasa, pariwisata, kalau nggak ada listrik sulit," kata Menteri Perdagangan Thomas Lembong di kantornya, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (1/8). 

• Mulai 2 Januari Jalan Tol Makassar New Port Sudah Berfungsi
• Tahun Depan, Jalan Nasional Penghubung Sultra dan Sulsel Bakal Mulus
• Staf Khusus Wapres Soroti Kordinasi Antar Instansi Untuk Percepatan Pembangunan Bendungan Jragung.
• Stafsus Wapres RI, Sukriansyah Gelar Kunker ke Sumsel, Ini yang Dilakukan
• Tinjau Pembangunan Bendungan Sidan Bali, Stafsus Wapres Sukriansyah Apresiasi Proses Pembangunan yang Terus Berlangsung di Tengah Pandemi Covid-19

Pembangunan infrastruktur bidang transportasi dan perhubungan misalnya proyek KRL Bandara Soekarno Hatta-Jakarta, pelabuhan, bandara, dll. Di bidang listrik, pemerintah telah mencanangkan pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW 

Menurut Thomas, pemerintah menawarkan kepada swasta untuk ikut berperan dalam pembangunan infrastruktur. Sebab, selama ini pembangunan infrastruktur mengandalkan BUMN dan memakai APBN. Tom mendorong pihak swasta ikut terlibat di pembangunan infrastruktur. 

"Jelas-jelas investor harus profit. Ini harus menarik secara komersial. Makanya kita jangan pelit-pelit menawarkan proyek, tapi kita nggak mau bayar atau terlalu kecil. Kita harus kerja keras supaya keikutsertaan pemasok, kontraktor, profitable. BKPM meneruskan peranannya sebagai koordinator. BKPM mengingatkan kembali di kementerian teknis, begitu fokus aspek teknis, padahal dari kacamata investor belum tercover dengan baik," kata Thomas.(p/ab)