Ini 5 Pesan Menkeu pada Orientasi ASN Kemenkeu dari PKN STAN 2019

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan lima pesan pada acara Orientasi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dari lulusan PKN STAN 2019 di Tennis Indoor Senayan Jakarta pada Rabu, (11/12). 

"Masuk ke Kemenkeu artinya adalah kalian mulai dari sekarang menjadi bagian dari fungsi bendahara negara," tegas Menkeu.

Kedua, mereka adalah bagian dari keluarga besar Kemenkeu meskipun ditempatkan tersebar di unit eselon I di Kemenkeu, dan dimanapun penempatannya.  

"Ibarat tubuh kalian ada yang bagian kepala, kaki, tangan, perut, paru-paru, jantung dan tidak ada yang disebutkan bahwa satu bagian lebih penting dari bagian yang lain, tapi seluruh bagian itu membentuk satu tubuh yaitu Kementerian Keuangan," ujar Menkeu. 

Ketiga, Menkeu mengingatkan mereka untuk bekerja sepenuh hati dan menjunjung tinggi integritas karena apa yang mereka kerjakan nanti sebagai pengelola keuangan negara akan sangat menentukan maju dan mundurnya republik ini. 

"Gunakan kesempatan ini sebagai bagian dari keluarga Kementerian Keuangan ini untuk menumbuhkan semangat bekerja dan mengabdi dengan sepenuh hati, sepenuh jiwa dan dengan rasa loyalitas yang tinggi," tegas Menkeu. 

Keempat, Menkeu juga berpesan untuk senantiasa menjaga persatuan dan menumbuhkan rasa memiliki dan mencintai terhadap institusi Kementerian Keuangan dan kepada Negara Republik Indonesia. 

Terakhir, Menkeu mengatakan bahwa para ASN baru ini adalah miniatur Indonesia karena mereka berasal dari seluruh penjuru negeri. Menkeu menekankan untuk tidak mencari-cari perbedaan tapi yang lebih penting adalah bersama-sama melakukan kolaborasi dan bersinergi dalam pelaksanaan tugas nanti dan jangan mau dipecah-belah. 

"Selalu ingat, bersikaplah menjadi warga negara Indonesia yang sadar sesadarnya bahwa kita sebagai sesama warga negara memang berbeda-beda namun kita bersatu. Jangan sampai dalam perjalanan hidup kalian nanti mau dipecah-belah, atau bahkan menjadi bagian pemecah belah persatuan bangsa," ujar Menkeu. (p/ab)